Pasang surut air laut merupakan suatu gerakan naik turunnya permukaan udara secara periodik sebagai akibat dari gaya tarik menarik antara bumi, bulan dan matahari. Analisa pasang surut sangat diperlukan dalam penentuan posisi mean level maupun prediksi muka air laut yang dapat dianalisis dengan program admiralty dan program anfor. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap empat pasang surut selama 15 hari. Pengolahan data analisa program anfor menggunakan software Totis dan analisa program admiralty menggunakan software microsoft excel. Hasil analisa pasang surut program admiralty dan anfor perolehan selisih terbesar yaitu pada komponen S2 sebesar 9,3503 m dari analisa data observasi Cilacap tahun 2015. Sedangkan untuk selisih fase terbesar yaitu pada komponen K2 dari analisa data Cilacap 2014 sebesar 687,6405O . Uji hasil data prediksi masing-masing analisa dengan data pengamatan menunjukkan program lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai RMSE program anfor pada empat data lebih kecil dibandingkan program admiralty. Berdasarkan hasil uji dari kedua metode menghasilkan bahwa keuntungan dari program anfor yaitu lebih cepat dan mudah dalam analisa serta menghasilkan komponen pasut lebih banyak dan hasil prediksi yang lebih akurat. Kata kunci : pasang surut, anfor, laksamana, perbandingan