Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI OSCE PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN ANGKATAN 2019 Meidy, Annisa Rosyifa; Febriyani, Upik; Sudiadyani, Ni Putu; Anggraini, Marisa
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 10 (2023): volume 10 Nomor 10
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i10.12727

Abstract

Abstrak: Hubungan Motivasi Belajar Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi OSCE Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Angkatan 2019. Motivasi adalah dorongan penggerak dalam diri kita untuk melakukan kegiatan belajar untuk mencapai sesuatu. Jika seseorang memiliki keinginan dan kemauan yang tinggi untuk belajar, maka seseorang tersebut dapat mengendalikan kecemasan yang ada di dalam diri orang tersebut. Kecemasan adalah kondisi psikologis seseorang yang penuh dengan rasa takut dan khawatir akan sesuatu hal yang  belum pasti terjadi. Salah satu penyebab dari kecemasan adalah ujian OSCE di mana mahasiswa merasa khawatir dan takut tidak bisa mengerjakan ujian tersebut dengan baik. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi OSCE pada mahasiswa kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis analitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode cross sectional, alat ukur dengan kuesioner MSLQ dan DASS. Serta menggunakan teknik total sampling. Didapatkan responden penelitian berjumlah 103 mahasiswa dengan motivasi belajar terbanyak pada kategori sedang yaitu sebanyak 64 orang (62.14%). Tingkat kecemasan terbanyak pada kategori parah yaitu berjumlah 32 orang (31,07%). Hasil penelitian menunjukan nilai p-value adalah 0,705 (p>0,05) dan uji korelasi sebesar -0,038. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi OSCE pada mahasiswa kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2019.
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Indeks Massa Tubuh Terhadap Pasien Skizofrenia Di Rs. Jiwa Daerah Provinsi Lampung Mustofa, Festy Ladyani; Kurniawan, Agnes Novena; Sudiadyani, Ni Putu
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 11 (2024): Volume 11 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i11.16019

Abstract

Skizofrenia ditandai dengan gangguan pikiran, emosi, perilaku, dan dapat dipicu oleh faktor genetik, usia, jenis kelamin, pekerjaan, konflik keluarga, dan status ekonomi. Kesehatan gizi juga berperan penting dalam pengelolaan skizofrenia, karena masalah gizi dapat memperburuk kondisi dan kualitas hidup penderita. Masalah gizi menjadi penyebab penting dalam kesehatan penderita skizofrenia, dengan gizi kurang atau lebih dapat memperburuk kondisi fisik dan fungsional. Risiko berat badan berlebih dan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada penderita skizofrenia berhubungan dengan penurunan kualitas hidup. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi indeks massa tubuh terhadap pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medik pasien RS. Jiwa Daerah Provinsi Lampung tahun 2023 berjumlah 160 sampel yang memenuhi kriteria. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 April – 4 Mei 2024. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi dari karakteristik reponden di RS. Jiwa Daerah Provinsi Lampung tahun 2023 didominasi pasien skizofrenia terinci (56,3%%), IMT tidak normal (63,7%), berusia >25 tahun (60%), berjenis kelamin laki-laki (53.8%), tidak bekerja (51,3%), dan berpendidikan dasar (88,7%). Terdapat pengaruh IMT terhadap faktor risiko usia dengan peluang sebanyak 0.342 kali, jenis kelamin dengan peluang sebanyak 1.977 kali, dan pekerjaan dengan peluang sebanyak 4.364 kali. Sedangkan faktor pendidikan tidak memiliki pengaruh terhaadap IMT dengan nilai P=0.115.