Penyakit infeksi masih menjadi penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai antibakteri adalah daun manggis (Garcinia mangostana L.) karena mengandung senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, triterpenoid, flavonoid, tanin dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun manggis terhadap S. aureus dan E. coli. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi maserasi selama 72 jam menggunakan pelarut etanol 96%. Rancangan yang digunakan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 kelompok perlakukan dan 2 kontrol (kontrol positif ciprofloxacin dan kontrol negatif aqudes). Data yang didapatkan dianalisis menggunakan SPSS versi 23. Hasil dari uji bivariat menunjukan terdapatnya perbedaan bermakna (p<0,05) zona hambat kelompok perlakuan dengan kontrol positif dan negatif (S. aureus, p-value 0,001 dan E. coli, p-value <0,01). Pada S. aureus didapatkan diameter zona hambat pada 4 kelompok perlakuan. Zona hambat terbesar adalah 17,5 mm pada konsentrasi 100% dan zona hambat terendah adalah 14,5 pada konsentrasi 25%. Pada E. coli diameter zona hambat hanya pada konsentrasi 100% sebesar 2,25 mm. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa ekstrak daun manggis memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus dan E. coli.