Ningrat, Rezky Brendina
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tinjauan Teologis Kritis mengenai dampak pemali “Ungkattai Bubun” dalam Konteks Toraja dan Implementasinya P, Wendi Triseptyadi; Sampe, Naomi; Ningrat, Rezky Brendina
Makarios: Jurnal Teologi Kontekstual Vol 2 No 2 (2023): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52157/mak.v2i2.229

Abstract

Kebudayaan merupakan kekayaan alam yang dimiliki oleh umat manusia dalam keberlangsungan hidup mereka karena dengan kebudayaan segala bentuk kehidupan manusia berlangsung, secara moral dan perilaku, bentuk-bentuk aturan yang harus dipatuhi agar keberlangsungan kehidupan menjadi harmonis, baik itu antar sesama manusia dan juga dengan alam. Secara khusus dalam kehidupan orang Toraja yang juga kaya akan kebudayaan, memiliki salah satu kebudayaan yang terus dihidupi yakni budaya pemali , dimana budaya tersebut merupakan larangan-larangan yang harus dijauhi agar kehidupan saling komplementer. Budaya pemali ungkattai bubun masih terus dihidupi masyarakat Toraja hingga sekarang ini. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif yaitu deskriptif, dan melakukan pengumpulan data dengan wawancara pada yang bersangkutan. Tujuan dari penelitian ini, ingin menemukan makna dan nilai dari budaya pemali ungkattai bubun yang masih terus dihidupi masyarakat. Penelitian ini menemukan bahwa budaya pemali ungkattai bubun merupakan bentuk larangan yang memiliki nilai moral dan nilai kehidupan bagi orang Toraja, dimana orang Toraja sangat menganggap sakral bubun atau sumur sebagai sumber primer kebutuhan dan aspek kehidupan manusia. Jadi mengotori bubun atau sumur akan menghambat keberlangsungan hidup manusia dan secara moral orang tidak menghargai dan menghormati alam yang telah memberikannya kehidupan.
Kristologi Kosmik Sebagai Upaya Konsolidasi Dalam Dialektika Antara Struktur Tana’bulaan Dan Tana’kuakua Di Toraja Patandean, Wendi Triseptyadi; Ningrat, Rezky Brendina
Media: Jurnal Filsafat dan Teologi Vol. 5 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53396/media.v5i2.387

Abstract

One of the characteristics of Toraja society is social stratification which is culturally legitimized. In social and cultural life there is a gap between Tana’ Bulaan (noble class) and Tana’ Bulaan (lower class). This article aims to find the roots of these social disparities and offers a theological solution based on Cosmic Christology as a consolidation effort. This research uses descriptive qualitative methods by collecting data through observation and interviews. Social inequality is often culturally legitimized through the mythology of the Creation Story. However, this social phenomenon also has its roots in economic factors. Understanding Cosmic Christology can be an inspiration for efforts to promote the harmony and togetherness of the two social strata. The essence of Jesus is as a powerful God and also as a human and a servant. Jesus, whose essence is God, does not intimidate or look down on humans, who are His essence.