Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendampingan Pembuatan Makanan Tambahan bagi Balita dalam Mencegah Stunting di Desa Sangiang Tanjung Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak hani, Hani Sutianingsih; Ninik Wahyuni
DHARMA RAFLESIA Vol 22 No 1 (2024): JUNI (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v22i1.33850

Abstract

Penyebab stunting diantaranya adalah asupan zat gizi yang tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada masa bayi dan anak anak serta pemberian makanan tambahan yang tidak sesuai menurut usia disertai dengan konsistensi makanannya. Orang tua, sebagai orang terdekat anak perlu memahami kebutuhan gizi anak, karena pemberian makanan tambahan yang tidak tepat sasaran, tidak tepat cara pengolahan dan tidak sesuai aturan konsumsi, akan menjadi tidak efektif dalam upaya pemulihan status gizi sasaran serta dapat menimbulkan permasalahan gizi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Pengabmas) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pemberian makanan tambahan (PMT) dan cara pengolahan makanan yang benar. Kegiatan Pengabmas ini bertempat di desa Sangiang Tanjung Kabupaten Lebak. Metode yang dipakai pada kegiatan Pengabmas ini adalah penyuluhan kesehatan dan simulasi dengan khalayak sejumlah 15 orang ibu yang memiliki balita. Kegiatan Pengabmas menghasilkan peningkatan pengetahuan ibu mengenai PMT dan cara pengolahan makanan serta meningkatkan rata-rata BB balita sebesar 0.5 kg dalam 1 bulan. Luaran yang dihasilkan adalah Artikel yang telah submkit pada jurnal terakreditasi nasional dan leaflet PMT dan cara pengolahan makanan. Saran dari kegiatan ini adalah perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat membantu kenaikan berat badan anak lebih baik lagi seperti pemberian makanan utama yang bergizi seimbang serta pola asuh ibu balita yang tepat.
Edukasi Kesehatan Tentang Deteksi Dini Pencegahan Kanker Payudara Melalui Program Generasi Gemilang Cinta Sadari di SMP Negeri 1 Unter Iwes Kabaupaten Sumbawa Besar Ninik Wahyuni; Siti Maimunah; Riska Ismawati Hakim
Natural: Jurnal Pelaksanaan Pengabdian Bergerak bersama Masyarakat. Vol. 3 No. 1 (2025): february: Natural: Jurnal Pelaksanaan Pengabdian Bergerak bersama Masyarakat
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/natural.v3i1.1076

Abstract

Breast cancer and its consequences have become a public health problem globally due to the impact of health disorders caused and the most severe impact is leading to death. Changes in diet and eating culture (fast food and lack of intake of vegetables and fruits) are one of the lifestyle changes that occur in adolescents today. Teenagers are more likely to consume foods that follow trends without looking at the nutritional status or content contained in the food. Fast food (junk food) contains a lot of dyes, preservatives, artificial flavors and how to process them by frying at high temperatures or burning. The habit of not eating less fatty foods (fruits and vegetables) and the habit of consuming red and processed meat also triggers the occurrence of tumors. One of the prevention of breast cancer is by conducting early detection of breast cancer which can be done with breast self-examination (SADARI). The purpose of this community service activity is to increase adolescents' knowledge about breast cancer and detect the early occurrence of breast cancer through breast self-examination (SADARI), This service activity involves adolescent girls in grade VIII aged 13-15 years At SMP Negeri 1 Unter Iwes, the implementation has been carried out on August 19, 2024. Service is carried out starting from preparation to evaluation. The method used in service is the method of socialization and application (application) directly in the field. The results of the evaluation showed that there was an increase in the knowledge and skills of grade VIII students after being given health education. Judging from the results of the post test, which is higher than the average pre test.