Orang tua memainkan peran penting dalam perkembangan anak, baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor. Tindakan bullying sering kali dialami oleh anak-anak di lingkungan sekolah, tidak terkecuali dengan peserta didik penghayat yang mengakibatkan kurangnya rasa percaya diri. Maka dari itu, peserta didik penghayat yang mendapatkan bullying sudah pasti membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat, yaitu orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran orang tua dalam meningkatkan kepercayaan diri peserta didik penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Kabupaten Tegal melalui pendekatan kognitif. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari empat orang tua dan empat peserta didik penghayat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua memainkan peran penting sebagai pendidik, motivator, fasilitator, dan pembimbing dalam meningkatkan kepercayaan diri anak. Pendekatan kognitif yang diterapkan, seperti komunikasi terbuka, pembentukan pola pikir positif, dan pemberian pujian, terbukti efektif dalam meningkatkan rasa percaya diri anak. Namun, orang tua menghadapi kendala seperti stigma sosial, kurangnya pemahaman tentang pendekatan kognitif, dan keterbatasan pendidikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dukungan orang tua yang konsisten dan lingkungan yang inklusif sangat penting dalam meningkatkan kepercayaan diri peserta didik penghayat.