Salah satu negara di dunia yang memiliki banyak kekayaan laut dan pesisir adalah Indonesia. Dari panjang garis pantai 95.181 km2 dan luas hutan mangrove 3.489.140,68 hektar, diperkirakan luasnya setara dengan 23% ekosistem mangrove dunia. Mangrove adalah jaringan depan pantai tropis yang berbeda yang diliputi oleh berbagai jenis pohon atau perdu khas yang mampu tumbuh subur di air asin. Penelitian ini dilakukan melalui metode penelitian kualitatif yaitu dengan cara mengamati hutan mangrove sebagai perlindungan daerah pesisir di Pantai Mangrove Paluh Getah, Kabupaten Deli Serdang. Pengamatan dilakukan mulai 26 September 2022 hingga 10 Oktober 2022. Lokasi studi dilakukan di Pantai Mangrove Paluh Getah yang beralamat di Jl. Paluh Getah, Dusun XIV, Tanjung Rejo, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti ialah metode pengumpulan observasi yang mana dengan melakukan pengamatan terhadap tanaman Mangrove yang ada disekitar daerah Pantai Mangrove Paluh Getah dan data yang diperoleh merupakan data primer yang kemudian dikumpulkan dan diolah menjadi kesimpulan deskriptif. Analisis SWOT digunakan sebagai metode analisis dalam penelitian ini. Temuan dalam penelitian ini adalah ditemukan beberapa keanekaragaman jenis mangrove di Pantai Mangrove Paluh Getah yaitu: Rhizophora Apiculata (Bakau Minyak), Avicennia Marina (Mangrove api-api), Nipah, Sonneratia Caseolaris (Pedada), dan Acanthus ilicifolius L. (Jeruju). Masyarakat pesisir pantai Paluh Getah juga sudah mampu mengolah mangrove menjadi aneka panganan dan kerajinan.