Latar Belakang : Gangguan makan (eating disorder) merupakan masalah gizi yang rentan terjadi pada kalangan remaja putri yang ditandai oleh gangguan patologis sikap dan perilaku yang berhubungan dengan makanan. Salah satu faktor yang menyebabkan gangguan makan adalah adanya keterpaparan media dan internet, seperti kebiasaan menonton mukbang. Tujuan : Mengetahui adanya hubungan antara kebiasaan menonton mukbang dengan risiko kejadian gangguan makan (eating disorder) pada mahasiswi Politeknik Negeri Jember. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode pendekatan Cross Sectional. Subjek yang digunakan berjumlah 105 mahasiswi Politeknik Negeri Jember yang diperoleh secara Convenience Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner Google form melalui Whatsapp. Data yang dikumpulkan terdiri dari karakteristik subjek, kebiasaan menonton mukbang, dan risiko gangguan makan. Analisis data yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil : Sebagian besar responden yakni sebanyak 86 mahasiswi (81,9%) memiliki kebiasaan menonton mukbang tinggi. Mahasiswi yang memiliki risiko tinggi mengalami gangguan makan sebanyak 42,9%. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan menonton mukbang dengan risiko kejadian gangguan makan (p = 0,661). Kesimpulan : Tidak adanya hubungan antara kebiasaan menonton mukbang dengan risiko kejadian gangguan makan (eating disorder) pada mahasiswi Politeknik Negeri Jember