Ratrigis, Ayus
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Servant Leadership dan Manajemen Paroki terhadap Motivasi Pelayan Orang Muda Katolik di Paroki Santo Antonius Rembon Ratrigis, Ayus
Jurnal Teologi Praktika Vol 4, No 2 (2023): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tenggarong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51465/jtp.v4i2.99

Abstract

Pengaruh gaya kepemimpinan servant leadership dan manajemen paroki terhadap motivasi pelayan orang muda katolik di Paroki Santo Antonius Rembon. Orang Muda Katolik sebagai masa kini dan masa depan Gereja dipanggil terlibat aktif dalam pelayanan Gereja. Keterlibatan Orang Muda Katolik dalam pelayanan Gereja di Paroki Santo Antonius Rembon belumlah merata. Ada Orang Muda Katolik yang sangat aktif, tetapi ada juga yang pasif. Faktor yang menyebabkan masalah itu ialah perubahan motivasi dalam pelayanan. Perubahan motivasi itu dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan dan manajemen suatu  paroki. Dalam suatu paroki, imam menjadi pemimpin yang melayani Orang Muda Katolik melalui gaya kepemimpinan servant leadership dan manajemen paroki. Berbagai program yang dilakukan  dan cara pendekatan seorang imam dapat mempengaruhi motivasi Orang Muda Katolik dalam karya pelayanan Gereja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan servant leadership dan manajemen paroki terhadap motivasi pelayanan Orang Muda Katolik di Paroki Santo Antonius Rembon, Keuskupan Agung Makassar. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kuantitatif korelasional. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang diberikan kepada 385 Orang Muda Katolik. Analisis data menggunakan metode analisis regresi linear berganda (multiple regression). Pengolahan data penelitian menggunakan Program SPSS 26 for windows. Hasil analisis data menunjukkan nilai r = 0.730 yang berarti kekuatan hubungan antar variabel penelitian ini dapat dikategorikan kuat. Ditinjau dari koefisien determinan (r2) = 0,533 menunjukkan 53% perubahan motivasi pelayanan disebabkan oleh gaya kepemimpinan servant leadership dan manajemen paroki, sementara sisanya (47%) disebabkan oleh berbagai variabel di luar penelitian. Dengan demikian, dapat dikatakan Gaya kepemimpinan servant leadership dan manajemen paroki berpengaruh positif terhadap motivasi pelayanan Orang Muda Katolik di Paroki Santo Antonius Rembon.
Patris Corde: Belajar Dari Kepemimpinan Santo Yosep Yang Melayani Keluarga Kudus dan Implikasinya di Tengah Pandemi Covid-19 Ratrigis, Ayus; Henriquez, Emanuela Donna Tey; Laka, Laurensius
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 1 No. 4 (2021): April
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.303 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v1i4.538

Abstract

Pandemi Covid-19 membawa dampak bagi kehidupan keluarga. Berbagai tantangan menghantam bahtera rumah, baik secara psikologis maupun ekonomis. Di tengah masa pandemi Covid-19, Paus Fransiskus sebagai pemimpin Gereja Katolik mengeluarkan sebuah seruan apostolik Patris Corde yang berisi tentang figur Santo Yosep sebagai teladan setiap umat beriman, termasuk kepala keluarga. Paus menguraikan tujuh gambaran mengenai Santo Yosep. Melalui penelitian kepustakaan, peneliti mendalami tulisan Paus Fransiskus dalam seruan apostolik Patris Corde untuk memperoleh gambaran Santo Yosef sebagai figur yang sangat ideal dalam emimpin kehidupan keluarga kudus. Santo Yosep mampu membawa keluarga kudus dari tantangan. Di dalam surat apostolik Patris Corde, kita dapat memetik berbagai keutamaan dari Santo Yosep. Santo Yosep memberikan teladan tentang cara ia memimpin dan melayani Keluarga Kudus dengan sepenuh hati. Di tengah persoalan keluarga, kasih menjadi semangat dasar yang membuat kepala keluarga mampu menemukan kehendak Allah. Setiap kepala keluarga mampu menghadirkan diri sebagai seorang pemimpin yang melayani keluarga.
Spiritualitas Pelayanan Katekis di Masa dan Pasca Pandemi Covid-19 Ratrigis, Ayus; Hatmoko, Tomas Lastari
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 2 No. 6 (2022): Juni
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.686 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v2i6.1235

Abstract

Pandemi Covid-19 membawa dampak bagi kehidupan Gereja. Para katekis ditantang untuk memiliki spiritualitas yang mumpuni dalam melakukan pelayanan di Gereja. Spiritualitas tersebut meliputi kualitas hidup, baik secara pribadi maupun rohani. Melalui penelitian pustaka, peneliti memberikan pandangan mengenai spiritualitas itu dengan membaca berbagai literatur yang ada. Dari proses pembacaan itu, peneliti menemukan bahwa yang diperlukan untuk membangun spiritualitas itu yaitu dukungan terhadap para katekis, baik secara materi maupun moril. Dengan demikian, para katekis dapat melaksanakan karya pelayanan mereka dengan penuh integritas di masa dan pasca pandemi Covid-19. Gereja perlu mendukung mereka terus menerus dalam berkarya, baik di dalam lingkup Gereja maupun masyarakat. Gereja perlu memperhatikan mereka dengan terus-menerus membantu mereka menghidupi spiritualitas sebagai seorang katekis. Gereja memberikan dukungan dengan memberikan pelatihan dan pembekalan yang berguna bagi para katekis. Pembekalan dan pelatihan dapat berupa pemanfaatan media online sebagai sarana pewartaan. Pembinaan spiritualitas katekis masih terus dibutuhkan untuk meneguhkan kesadaran panggilan sebagai murid, pewarta pengharapan, dan pejuang belarasa.
MAKNA KEHIDUPAN KEKAL DALAM MATIUS 19: 16-26 DAN RELEVANSINYA TERHADAP ORANG MUDA KATOLIK Ratrigis, Ayus
Jurnal Euntes Vol 1 No 2 (2023): Euntes: Jurnal Ilmiah Pastoral, Kateketik dan Pendidikan Agama Katolik
Publisher : Sekolah Tinggi Kateketik dan Pastoral Rantepao (STIKPAR) Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58586/je.v1i2.14

Abstract

Abstract Eternal life is always coveted by every believer. Awareness regarding eternal life needs to be given to every believer, especially young people. The story of the youth presented by Jesus in Matthew 19:16-26 displays two meanings regarding eternal life, namely the quality of life and God's grace. For life to gain eternity, the thing that needs to be done is to have the courage to let go of the attachments or attachments that exist in every young person. By letting go of attachments to young people, they can improve their quality of life. Therefore, by the mercy of God they can obtain eternal life.   Abstrak Kehidupan kekal selalu didambakan oleh setiap umat beriman. Kesadaran mengenai kehidupan kekal perlu diberikan kepada setiap umat beriman, khususnya orang muda. Kisah orang muda yang ditampilkan oleh Yesus dalam Matius 19:16-26 menampilkan dua makna mengenai kehidupan kekal yaitu kualitas hidup dan kemurahan Allah. Untuk memperoleh kehidupan kekal itu hal yang perlu dilakukan ialah berani melepaskan kelekatan atau keterikatan yang ada pada diri setiap orang muda. Dengan melepaskan kelekatan pada diri orang muda, mereka dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan demikian, berkat kemurahan Allah mereka dapat memperoleh kehidupan kekal.