Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Post Partum Midwifery Care in Ny. D P: Ii A: 0 At The Eliza Bestari Sinaga Midwifery Clinic, Sst M.Kes West Kisaran District Asahan District Year 2020 Larasati Wulandari, Bayu
International Journal on Health and Medical Sciences Vol. 1 No. 1 (2022): December: Medical and Health Science
Publisher : Institute of Accounting Research and Novation (IARN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The postpartum period (puerperium) begins after the placenta is born and ends when the uterine organs return to their pre-pregnancy state which lasts for 6 weeks or 42 days. Postpartum maternal health services are health services for postpartum mothers according to standards, which are carried out at least 4 times according to the recommended schedule, namely at six to 8 hours after delivery, on the sixth day after delivery, at 2 weeks after delivery and at 6 weeks postpartum.It is estimated that 60% of maternal deaths due to pregnancy occur after delivery and 50% of postpartum deaths occur within the first 24 hours. Maternal deaths during the postpartum period are usually caused by postpartum infections (10%), this occurs due to lack of wound care, bleeding (42%) due to tearing of the birth canal, retained placenta and uterine otonia, eclampsia (13%) and postpartum complications (11% ). Postpartum care is very necessary because this period is a critical period for both mother and baby (Lidya, 2017). Postpartum visits are carried out to assess the health condition of the mother and baby, prevent health problems, detect complications and deal with problems that occur.
EFEKTIVITAS KONSUMSI BUAH PEPAYA TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI KABUPATEN ASAHAN Andriani, Fitri; Sari, Nurmala; Larasati Wulandari, Bayu; Feni Pebriani Tarigan, Dwi; Tryaningsih , Ucy
JUBIDA- Jurnal Kebidanan Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jubida.v4i2.1608

Abstract

Cakupan ASI Eksklusif di Kec. Kisaran Timur masih di bawah target, hal ini dapat disebabkan produksi ASI tidak mencukupi. Laktagogum merupakan zat yang dapat meningkatkan produksi ASI, dimana laktagogum terdapat pada buah pepaya. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh pemberian buah pepaya terhadap kelancaran ASI pada ibu menyusui di PMB Fahri Yanti. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Rancangan penelitian quasi experimental dan desain Two Group atau non- equivalent control group dengan menggunakan kelompok pembanding. Sampel penelitian ini adalah ibu post partum di PMB Fahriyanti berjumlah 15 orang. Teknik menggunakan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis bivariat menggunakan uji paired sampel t test. Penelitian ini dilakukan  3 kali sehari mengkonsumsi 100 mg pepaya selama 7 Hari, pengukuran dengan cara pumping menggunakan botol yang ada hitungan mililiter. Karakteristik responden sebagian, pendidikan tamat perguruan tinggi  berjumlah 10 orang (66,7%),  pekerjaan sebagai IRT berjumlah 8 orang (53,3 %) dan umur anak 2 bulan berjumlah 11 orang (73,3%). Jumlah ASI sebelum diberikan buah pepaya pada ibu menyusui di PMB Fahri Yanti Kecamatan Kisaran Timur pada kelompok intervensi rata-rata 172,67 cc. Sedangkan kelompok kontrol rata-rata yaitu 188,67 cc. Jumlah ASI setelah diberikan buah pepaya pada ibu menyusui di PMB Fahri Yanti tahun 2025 pada kelompok intervensi rata-rata di hari pertama yaitu 218,67 cc. Sedangkan kelompok kontrol rata-rata di hari pertama yaitu 206,67 cc. Ada pengaruh pemberian buah pepaya terhadap kelancaran ASI pada ibu menyusui di PMB (p value 0,001 < 0,05).