Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Studi Komparatif Mazhab Al-Syafi’i dan Mazhab Hanafi dalam Pengelolaan Makam: Studi Kasus Taman Makam Pahlawan Panaikang Kota Makassar Rahman, Arif; Winanda
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab VOLUME 4 ISSUE 2, MAY 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.vi.31234

Abstract

Views of the Al-Syafi'i and Hanafi Schools About Tomb Management (Case Study of the Panaikang Heroes Cemetery in Makassar City)" with two problem formulations, namely: 1). How is the Management of the Cemetery at the Panaikang Heroes Cemetery?, 2). How is the Assessment of the Al-Syafi'I and Hanafi Schools on the Management of Tombs at the Panaikang Heroes Cemetery in Makassar City). This type of research is a field research type (Field Research.) The results of this study indicate that the views of the Shafi'i and Hanafi schools on the management of tombs both agree that the shape of the tomb building must deepen the excavation of the tomb, and the length and breadth of approx. follow the corpse. Raise the mound of earth to the size of an inch from the ground, so that it is known that it is a tomb. Don't build graves, build buildings over graves, don't build graves in mosques, it's makruh to make the graves good if there are things that bring goodness. While the graves in Islam are generally only rectangular in shape, accompanied by stones that signify the tombs of men and women, which are single for men and even for women. In addition, the tomb building is also accompanied by a mound of earth that is no more and no less than an inch. It is hoped that the government of the Makassar City Environment Service as a facilitator is more effective in managing funerals properly, the community, and as a regulator the government is expected to be more progressive in making regulations that clear in managing the burial grounds of each area.
PERAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DESA DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN PENDIDIKAN ISLAM PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI DESA SEKUDUK KECAMATAN SEJANGKUNG TAHUN 2022 Winanda
Lunggi Journal Vol. 2 No. 4 (2024): Lunggi Journal: Literasi Unggulan Ilmiah Multidisipliner
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The role of librarians is to organize library services and management systematically, which means not just running the library at random. Therefore, a librarian is responsible for playing a role in increasing knowledge and intelligence through managing and providing information services in libraries, information centers or documentation centers. The purpose of this study was to explain the activities pursued by village librarians as well as the strategies of village librarians in increasing Islamic education knowledge for children aged 6-12 years in Sekuduk Village, Sejangkung District in 2022. The research approach used is a qualitative type of phenomenological research. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques used are data collection, data reduction, data display and conclusions. The validity technique used is triangulation and member check. The results of this study indicate that the activities pursued by village librarians in increasing knowledge of Islamic education are buying or or providing books suitable for children, collecting, compiling, maintaining collection materials related to Islamic education, seeking book donations, and disseminating information sources to attract reader. In addition, the strategy adopted by village librarians is to improve library facilities and infrastructure, choose interesting reading materials for children.
The PERAN GEN Z DALAM MENCERDASKAN PEMILIH PADA PEMILU 2024 Pijar, Pijar Qolbun Sallim; Hamdani, Zulkifli; Winanda; Dwi Riyani, Andini; Sukma, Suryani; Rahma Sari, Fanny
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 9 No. 1 (2025): Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal JISIPOL Vol. 9 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generasi Z, yang sering disebut sebagai sosok yang penuh energi, sangat adaptif, dan menyukai tantangan serta perubahan, memiliki karakteristik unik yang sangat potensial dalam menggerakkan perubahan sosial. Sebagai promotor, pelopor, dan inisiator, Gen Z memiliki kemampuan untuk mempengaruhi lingkungan sekitar mereka secara positif. Mereka dapat memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan informasi yang akurat, mengajak masyarakat untuk berpikir kritis, dan mempromosikan pentingnya memiliki pemimpin yang berintegritas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian berupa studi pustaka (library research). Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis sebagai metode utama. Landasan teori digunakan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta yang relevan di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Generasi Z tampil sebagai garda terdepan dalam menyuarakan edukasi politik, membuktikan diri sebagai aktor, inisiator, sekaligus pelopor yang selalu terhubung dengan perkembangan berita, isu, dan fenomena terkini. Melalui platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter, mereka secara aktif membagikan informasi mendalam tentang visi, misi, serta rekam jejak para calon pemimpin bangsa. Berbagai inisiatif kreatif lahir dari tangan-tangan Generasi Z, termasuk pembuatan situs web informatif dan kampanye digital yang dirancang untuk menangkal berita bohong, kampanye hitam, serta perilaku manipulatif lainnya yang marak selama pemilu. Upaya ini ditujukan untuk melindungi proses demokrasi, terutama dalam menjaga citra para calon presiden dan wakil presiden dari distorsi informasi yang merugikan. Kata Kunci: Gen Z, Pemilu, Media Sosial, Edukasi Politik, Kreatif
The PERAN GEN Z DALAM MENCERDASKAN PEMILIH PADA PEMILU 2024 Pijar, Pijar Qolbun Sallim; Hamdani, Zulkifli; Winanda; Dwi Riyani, Andini; Sukma, Suryani; Rahma Sari, Fanny
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 9 No. 1 (2025): Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal JISIPOL Vol. 9 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generasi Z, yang sering disebut sebagai sosok yang penuh energi, sangat adaptif, dan menyukai tantangan serta perubahan, memiliki karakteristik unik yang sangat potensial dalam menggerakkan perubahan sosial. Sebagai promotor, pelopor, dan inisiator, Gen Z memiliki kemampuan untuk mempengaruhi lingkungan sekitar mereka secara positif. Mereka dapat memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan informasi yang akurat, mengajak masyarakat untuk berpikir kritis, dan mempromosikan pentingnya memiliki pemimpin yang berintegritas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian berupa studi pustaka (library research). Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis sebagai metode utama. Landasan teori digunakan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta yang relevan di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Generasi Z tampil sebagai garda terdepan dalam menyuarakan edukasi politik, membuktikan diri sebagai aktor, inisiator, sekaligus pelopor yang selalu terhubung dengan perkembangan berita, isu, dan fenomena terkini. Melalui platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter, mereka secara aktif membagikan informasi mendalam tentang visi, misi, serta rekam jejak para calon pemimpin bangsa. Berbagai inisiatif kreatif lahir dari tangan-tangan Generasi Z, termasuk pembuatan situs web informatif dan kampanye digital yang dirancang untuk menangkal berita bohong, kampanye hitam, serta perilaku manipulatif lainnya yang marak selama pemilu. Upaya ini ditujukan untuk melindungi proses demokrasi, terutama dalam menjaga citra para calon presiden dan wakil presiden dari distorsi informasi yang merugikan. Kata Kunci: Gen Z, Pemilu, Media Sosial, Edukasi Politik, Kreatif