Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKALIAN BERSUSUN PADA SISWA KELAS 3 UPT SD NEGERI 36 PARENRENG KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP Muliani, Dewi Sri; Salam, Rosdiah; Nurhidayah, Sitti
Global Journal Basic Education Vol 3 No 1 (2024): Februari
Publisher : Sains Global Institut, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35458/gjp.v3i1.1277

Abstract

Permasalahan yang melatar belakangi penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada materi perkalian bersusun kelas III UPT SD Negeri 36 Parenreng Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar materi perkalian bersusun pada siswa kelas III UPT SD Negeri 36 Parenreng Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan tahapan kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Waktu pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2023 tahun ajaran 2023/2024 sesuai jadwal pembelajaran yang sedang berlangsung dan tempat penelitian ini di UPT SD Negeri 36 Parenreng Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep. Subjek penelitian ini, adalah 1 guru dan 12 siswa kelas III pada semester genap tahun pelajaran 2023/2024. Fokus penelitian memiliki 2 aspek yaitu Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan hasil belajar. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi, tes dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mengalami peningkatan berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru maupun hasil belajar siswa. Pada siklus I aktivitas mengajar guru dan siswa berada pada kategori Cukup (C) dan mengalami peningkatan di siklus II menjadi Baik (B). Hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi Kriteria Kentuntasan Maksimum (KKM) dengan siswa yang tuntas yaitu 4 siswa masuk ke dalam kategori Cukup (C) dan dapat meningkat pada siklus II dengan siswa yang tuntas yaitu 10 siswa masuk ke dalam kategori Baik (B).