Andriana, Wahyu Dian
State University of Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengenalan Budaya Indonesia Melalui Dongeng Cinta Budaya Sebagai Bahan Ajar BIPA Andriana, Wahyu Dian; Suyatno, Suyatno; Mulyono, Mulyono
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 7, No 1 (2024): Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/diskursus.v7i1.23481

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan budaya Indonesia yang terkandung dalam buku Dongeng Cinta Budaya dan pengenalan budaya Indonesia melalui buku Dongeng Cinta Budaya sebagai bahan ajar BIPA. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis dan pendekatan tersebut dipilih karena untuk menginterpretasikan data hasil temuan dari buku Dongeng Cinta Budaya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu buku digital Dongeng Cinta Budaya karya Watiek Ideo dan Fitri Kurniawan pada tahun 2015 dengan data berupa kata, frasa, dan kalimat yang relevan dengan fokus penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak dan catat. Sementara teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahap, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku Dongeng Cinta Budaya mengandung budaya Indonesia dari berbagai daerah, meliputi Sunda, Bali, Palembang, Kalimantan, Jawa, dan Betawi. Budaya tersebut, meliputi 1) alat musik angklung, 2) lagu manuk dadali dan bubuy bulan, 3) tempat sanggar tari, 4) tari Pendet, 5) pantai Kuta, 6) makanan pempek, 7) permainan bagasing, 8) pakaian kebaya dan batik, 9) ondel-ondel, dan 10) permainan congklak. Kesepuluh budaya tersebut dapat diintegrasikan dalam bahan ajar BIPA berbasis budaya melalui berbagai pendekatan yang relevan, seperti bahan ajar berbasis multimedia dan CTL yang relevan dengan budaya Indonesia. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengenalan budaya Indonesia melalui Dongeng Cinta Budaya sebagai bahan ajar BIPA dapat mengajak pemelajar BIPA untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia secara langsung dan autentik.Kata Kunci: Budaya Indonesia, bahan ajar BIPA, Dongeng Cinta Budaya
Pelanggaran Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam Tuturan Disfemia pada Podcast Malaka Project dan Implikasinya terhadap Pembelajaran di SMA Andriana, Wahyu Dian; Suhartono, Suhartono; Yuniseffendri, Yuniseffendri
Deiksis Vol 17, No 2 (2025): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/deiksis.v17i2.23723

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam tuturan disfemia pada podcast Malaka Project yang dilakukan oleh Guru Gembul, Coki Pardede, dan Cania Citta dalam diskusi publik mereka mengenai isu pendidikan di Indonesia. Tujuan penelitian ini, yakni mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam tuturan disfemia pada podcast Malaka Project serta implikasinya terhadap pembelajaran di SMA.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah podcast di kanal Youtube Malaka Project episode Guru Gembul: Pendidikan Kita Berorientasi pada Kemunafikan yang diunggah pada 10 April 2024 dengan data berupa tuturan yang disampaikan oleh ketiga tokoh dalam podcast tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan catat. Kemudian, data penelitian tersebut dianalisis dengan teknik agih dan padan. Kemudian, analisis data dilanjutkan dengan teknik alir Miles dan Huberman, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa podcast Malaka Project episode Guru Gembul: Pendidikan Kita Berorientasi pada Kemunafikan mengandung 23% maksim kerendahan hati, 21% maksim pujian, 19% pelanggaran maksim kearifan, 15% pelanggaran maksim kedermawanan, 13% pelanggaran maksim kesimpatikan, dan 9% maksim kesepakatan. Pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa tersebut dapat diimplikasikan pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi teks diskusi bagi jenjang SMA.