Degradasi hutan di Indonesia, yang menyebabkan penyusutan luas tutupan hutan, memotivasi pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). Kegiatan RHL bermaksud untuk memulihkan hutan dan lahan agar dapat berfungsi secara normal dan lestari sebagai sistem penyangga kehidupan. Pentingnya data yang mendukung dan strategi pemilihan jenis tanaman yang tepat menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan RHL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan struktur tegakan di kawasan hutan RPH Temutung, KPH Ropang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Luas areal lokasi penelitian ini adalah 281,4 ha dengan intensitas sampling 1% sehingga diperoleh 70 plot pengamatan. Pengambilan data dilakukan menggunakan plot berukuran 20 x 20 m dan 200 x 150 m. Data yang dikumpulkan meliputi jenis vegetasi, jumlah pohon, tingkat pertumbuhan, diameter pohon, tinggi pohon, dan luas tajuk pohon. Hasil dari penelitian ini ditemukan sebanyak 41 jenis, 39 marga, dan 20 suku. Jenis dengan INP tertinggi pada tingkat pohon yaitu Tectona grandis (43,07%), pada tingkat tiang yaitu Tectona grandis (55,07%), pada tingkat pancang yaitu Psidium guajava (66,52%), dan tingkat semai yaitu Eupatorium odoratum (57,31%). Indeks Keanekaragaman kawasan hutan RPH Temutung termasuk dalam kategori sedang. Indeks Kemerataan vegetasi tingkat pertumbuhan semai dan pancang rentan terhadap gangguan. Indeks Kekayaan jenis rendah menuju sedang. Indeks Dominansi menunjukkan terdapat jenis yang dominan pada setiap tingkat pertumbuhan. Struktur tegakan hutan RPH Temutung secara horizontal dan vertikal dinyatakan normal dan masih memiliki regenerasi yang baik, sedangkan pola persebaran profil tegakan vegetasi yang berada di kawasan hutan produksi terbatas RPH Temutung tersebar secara acak, sedangkan pada kawasan hutan lindung tersebar secara bergerombol.