Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Prevalensi Burnout Pada Tenaga Kesehatan di RSUD Dr. Saiful Anwar Selama Pandemi Covid-19: Sebuah Studi Potong-Lintang Daryanto, Besut; Putri, Frilya Rachma; Kurniawan, Jemmy; Ilmawan, Muhammad; Fajar, Jonny Karunia
Jurnal Klinik dan Riset Kesehatan Vol 2 No 1 (2022): Edisi Oktober
Publisher : RSUD Dr. Saiful Anwar Province of East Java

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jk-risk.02.1.2

Abstract

Pendahuluan: Sebagai garda terdepan dalam penanganan COVID-19, tenaga kesehatan merupakan salah satu pihak yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19. Menghadapi berbagai macam tantangan, seperti risiko tertular dan menularkan virus, tenaga kesehatan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami burnout. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat prevalensi burnout beserta faktor yang berasosiasi terhadap burnout pada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar (RSSA) selama pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi potong-lintang dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring kepada seluruh tenaga kesehatan di RSSA. Penilaian burnout menggunakan Maslach Burnout Inventory-Human Services Survey (MBI-HSS). Asosiasi dianalisis menggunakan regresi logistik dan disajikan dalam odds ratio (OR) dengan confidence interval 95% (CI 95%). Hasil: Sebanyak 444 tenaga kesehatan di RSSA ikut serta dalam penelitian ini. Sebanyak 21,6% dari seluruh partisipan mengalami burnout. Partisipan dengan usia >40 tahun memiliki risiko 3,7 kali lebih rendah mengalami burnout dibandingkan dengan yang berusia <30 tahun. Sedangkan partisipan yang bekerja 70-100 dan >100 jam per minggu, masing-masing memiliki risiko 2,4 dan 4,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan yang bekerja <70 jam per minggu. Kesimpulan: Hampir seperlima tenaga kesehatan di RSSA mengalami burnout selama pandemi COVID-19, terutama mereka yang berusia <30 tahun dan bekerja >70 jam per minggu.
Dinamika masyarakat dan politik di era media sosial Kajian: Tinjauan Pustaka Sistematis (SLR) Kurniawan, Jemmy
Jurnal Sosial Humaniora Vol. 1 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Konsultan Surya Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70214/vbxa9j60

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana kepercayaan publik terhadap isu politik di media sosial dipengaruhi oleh transformasi digital dan bagaimana literasi digital serta tantangan di era digital memainkan peran dalam proses tersebut. Metode penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah A Systematic Literature Review (SLR) yang menggunakan 153 artikel ilmiah bersumber dari database Scopus. Review artikel menggunakan aplikasi Vosviewer. Hasil penelitian ini melihat  dampak transformasi digital terhadap komunikasi politik, khususnya dalam membentuk opini publik melalui media sosial yang memiliki struktur komunikasi yang lebih horizontal. Literasi digital dan keamanan siber juga diidentifikasi sebagai faktor penting dalam membangun dan mempertahankan kepercayaan politik di ranah digital. Namun, tantangan dan ancaman di era digital, seperti kontrol otoriter dan penyebaran informasi berbahaya di media sosial, juga perlu diperhatikan dalam merawat kepercayaan publik. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan pemahaman tentang kepercayaan publik dalam konteks komunikasi politik di media sosial, serta menyoroti kebutuhan akan literasi digital yang lebih baik dan perlindungan terhadap manipulasi informasi. Analisis artikel dengan menggunakan Vosviewer memberikan gambaran visual yang kuat tentang hubungan antar artikel dan tema yang muncul dalam literatur yang ditinjau. Selain itu, penggunaan metode SLR memungkinkan penyajian yang komprehensif tentang pemahaman ilmiah terkini terkait kepercayaan publik di media sosial. Keterbatasan penelitian ini adalah fokus hanya pada artikel dari database Scopus, sehingga temuan mungkin tidak mencakup semua aspek dari isu tersebut. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang bagaimana transformasi digital dan literasi digital memengaruhi kepercayaan publik terhadap isu politik di media sosial. Di tengah tantangan dan ancaman di era digital, pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang memengaruhi kepercayaan publik dapat membantu dalam merancang strategi yang lebih efektif untuk mempromosikan dialog yang sehat dan demokrasi yang kuat di ranah digital. Penelitian berikutnya perlu menggunakan artikel ilmiah dari database internasional lainnya yang bereputasi, seperti Web of Science dan Dimensions Scholars.  
Prevalensi Burnout Pada Tenaga Kesehatan di RSUD Dr. Saiful Anwar Selama Pandemi Covid-19: Sebuah Studi Potong-Lintang Daryanto, Besut; Putri, Frilya Rachma; Kurniawan, Jemmy; Ilmawan, Muhammad; Fajar, Jonny Karunia
Jurnal Klinik dan Riset Kesehatan Vol 2 No 1 (2022): Edisi Oktober
Publisher : RSUD Dr. Saiful Anwar Province of East Java

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jk-risk.02.1.2

Abstract

Pendahuluan: Sebagai garda terdepan dalam penanganan COVID-19, tenaga kesehatan merupakan salah satu pihak yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19. Menghadapi berbagai macam tantangan, seperti risiko tertular dan menularkan virus, tenaga kesehatan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami burnout. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat prevalensi burnout beserta faktor yang berasosiasi terhadap burnout pada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar (RSSA) selama pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi potong-lintang dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring kepada seluruh tenaga kesehatan di RSSA. Penilaian burnout menggunakan Maslach Burnout Inventory-Human Services Survey (MBI-HSS). Asosiasi dianalisis menggunakan regresi logistik dan disajikan dalam odds ratio (OR) dengan confidence interval 95% (CI 95%). Hasil: Sebanyak 444 tenaga kesehatan di RSSA ikut serta dalam penelitian ini. Sebanyak 21,6% dari seluruh partisipan mengalami burnout. Partisipan dengan usia >40 tahun memiliki risiko 3,7 kali lebih rendah mengalami burnout dibandingkan dengan yang berusia <30 tahun. Sedangkan partisipan yang bekerja 70-100 dan >100 jam per minggu, masing-masing memiliki risiko 2,4 dan 4,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan yang bekerja <70 jam per minggu. Kesimpulan: Hampir seperlima tenaga kesehatan di RSSA mengalami burnout selama pandemi COVID-19, terutama mereka yang berusia <30 tahun dan bekerja >70 jam per minggu.