Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Narasi Menua dalam Novel Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang Karya Wisnu Suryaning Adji Irsyadi, Achmad Naufal; Fitriyah, Nala Maziya
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol. 4 No. 1 (2024): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menua tidak menjadi alasan seseorang harus dan perlu untuk beristirahat. Seseorang yang sedang menjalani masa tua perlu memailiki motivasi dan dorongan positif untuk memberikan dampak baik bagi kehidupannya. Namun, narasi tetap menjadi hal yang tidak bisa ditebak. Seseorang dapat memperoleh narasi yang membuatnya nyaman dan bahkan tidak nyaman. Penelitian ini mengkaji narasi menua dalam novel Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang karya Wisnu Suryaning Adji dengan menggunakan konsep teori naratif Paul Ricoeur. Penelitian ini berfokus pada prefigurasi, konfigurasi, dan refigurasi dari narasi tokoh utama. Data dalam penelitian ini berupa dialog dan narasi. Penelitian ini menghasilkan suatu temuan bahwa tokoh utama mengalami kegundahan batin yang membuatnya selalu merasa ingin meluapkan kemarahannya kepada anak-anaknya atas sikap dan kebiasaan yang dia anggap "merepotkan" dirinya. Namun, meskipun ia menghadapi masalah internal, ia mendapatkan pelajaran yang cukup berharga untuk mendefinisikan "hidup" dan tujuan hidupnya—berani bangun pagi.Tidak semua orang dapat memahami nilai dan hal-hal yang tertanam dalam setiap peristiwa hidup. Penokohan tokoh utama menunjukkan bahwa sebagian besar orang setuju bahwa menua adalah batasan dan waktu di mana seseorang harus beristirahat dan menikmati perjalanan hidupnya. Masa tua adalah masa evaluasi, dan itu memberikan pengajaran yang berharga bagi mereka yang sedang menua.