Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH LITOLOGI TERHADAP KARAKTERISTIK BENTUKAN MORFOLOGI DAERAH SUNGAI KINANTAN BESAR, KABUPATEN SAROLANGUN, JAMBI Arnoly, Muhammad Farhan; Idarwati, .
Bulletin of Scientific Contribution Vol 21, No 3 (2023): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v21i3.47304

Abstract

Secara administratif, lokasi penelitian berada di Daerah Sungai Kinantan Besar dan Sekitarnya, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Kenampakan bentang alam dengan bentukan lahan beragam memiliki bukti dengan adanya proses kejadian geologi yang terjadi pada suatu daerah, baik bersifat endogen dan eksogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bentukan morfologi terhadap persebaran litologi batuan penyusunnya. Metode penelitian meliputi studi pendahuluan, observasi lapangan, kerja studio dan analisis laboratorium. Studi pendahuluan meliputi studi literatur untuk mengumpulkan informasi mengenai kondisi geologi regional dan keadaan geologi lokal daerah penelitian. Observasi lapangan meliputi pengamatan singkapan dan pengambilan sampel dan pengamatan bentukan morfologi dengan aspek-aspek geomorfologi. Kerja studio meliputi pembuatan peta-peta dengan mengelola pada data Digital Elevation Model (DEM) dengan skala peta 1: 25.000, diolah menggunakan software Global Mapper, ArcGis 10.6 dan ArcScene 10.6. Terakhir, analisis laboratorium dengan menggunakan plate thin section dengan ketebalan sekitar 0,03 mm dapat dilihat menggunakan mikroskopis polarisasi untuk mengetahui komposisi penyusun batuan tersebut. Pengelompokan dan pembagian bentukan lahan yang terbentuk pada daerah penelitian dipengaruhi oleh litologi. Hasil pembagian bentuk bentang alam daerah penelitian terbagi menjadi 4 bentuk lahan utama yaitu Perbukitan Zona Sesar (PZS) didominasi oleh litologi Batusabak, Bukit Intrusi (BI) didominasi dengan litologi Andesit, Perbukitan Berlereng Curam (PBC) didominasi dengan litologi Granit dan Meander River (MR).Administratively, the research location is in the Kinantan Besar River Area and its surroundings, Batang Asai District, Sarolangun Regency, Jambi. The appearance of landscapes with diverse landforms has evidence of the process of geological events that occur in an area, both endogenous and exogenous. This study aims to determine the characteristics of morphological formation on the lithological distribution of its constituent rocks. Research methods include preliminary studies, field observations, studio work, and laboratory analysis. Preliminary studies include literature studies to gather information on regional geological conditions and local geological conditions of the study area. Field observations include outcrop observations and sampling and observations of morphological formations with geomorphological aspects. Studio work includes making maps by managing Digital Elevation Model (DEM) data with a map scale of 1: 25,000, processed using Global Mapper software, ArcGis 10.6, and ArcScene 10.6. Finally, laboratory analysis using a thin section plate with a thickness of about 0.03 mm can be seen using microscopic polarization to determine the composition of the rock constituents. The grouping and division of landforms formed in the study area are influenced by lithology. The results of the division of landscape forms of the study area are divided into 4 main landforms, namely Fault Zone Hills (PZS) dominated by Batusabak lithology, Intrusion Hills (BI) dominated by Andesite lithology, Steep Sloped Hills (PBC) dominated by Granite lithology and Meander River (MR).
KARAKTERISTIK BATUAN TUFF PADA FORMASI RANAU DAERAH PANINJAUAN DAN SEKITARNYA, KABUPATEN OKU SELATAN, SUMATERA SELATAN Rendiansyah, Muhammad.; Idarwati, .
Bulletin of Scientific Contribution Vol 22, No 3 (2024): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v22i3.58587

Abstract

Letak administrasi daerah penelitian berada pada Daerah Paninjauan, Kecamatan Buay Runjung, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan. Formasi Ranau merupakan batuan berumur Plio-Pleistosen yang tersusun atas batuan vulkanik klastik seperti tuffan. Pada kala Plistosen terjadi aktivitas tektonik yang mengakibatkan terbentuknya endapan-endapan gunung api yang berasal dari berbagai gunung api di Cekungan Sumatera Selatan. Sebaran tuff formasi Ranau cukup luas dan memiliki karakteristik yang menarik untuk dibahas baik secara kenampakan fisik atau megaskopis maupun secara kenampakan mikroskopis berdasarkan analisa petrografi. penelitian ini mencakup observasi lapangan dan analisa laboratorium, observasi lapangan yang dilakukan bertujuan agar dapat mengetahui kondisi batuan secara makroskopis serta mengetahui persebaran batuan hingga proses yang mempengaruhi dalam pembentukan batuan. Sedangkan analisis petrografi yang bertujuan untuk mengetahui kandungan mineral batuan pada sayatan tipis dan proses yang terjadi dalam pembentukan batuan. Terdapat enam sampel pengamatan pada penelitian ini. Batuan tuff pada daerah penelitian terdiri atas dua jenis yaitu, Crystal-Vitric Tuff dan Crystal-Lithic Tuff, serta terdapat tektus khusus glassy shards yang menandakan adanya gelembung gas pada saat pendinginan magma yang berlangsung ketika menuju permukaan, serta daerah penelitian yang termasuk ke fasies medial berdasarkan analisa DEM.
PENENTUAN LINGKUNGAN BATIMETRI FORMASI BATURAJA & GUMAI DENGAN MELIHAT PERSEBARAN FORAMINIFERA DAERAH MUARADUA DAN SEKITARNYA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN Nurjanah, Anisa; Idarwati, .
Bulletin of Scientific Contribution Vol 23, No 2 (2025): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v23i2.64400

Abstract

Pendekatan analisis paleontologi dapat digunakan untuk menentukan lingkungan batimetri suatu daerah dengan melihat persebaran foraminiferanya. Lokasi penelitian berada di daerah Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, yang merupakan bagian dari Formasi Gumai dan Formasi Baturaja , termasuk dalam Cekungan Sumatera Selatan. Observasi lapangan dilakukan untuk mencatat data geologi permukaan dan data paleontologi khususnya foraminifera yang diperoleh dari preparasi sampel batuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi paleobatimetri menggunakan metode deskriptif analisis paleontologi dengan pendekatan tiga metode: Barker, Van Marle, dan Tipsword. Sebanyak 22 genus foraminifera bentonik dengan total 489 individu serta 14 jenis foraminifera planktonik dengan 393 individu telah diidentifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Barker, lokasi penelitian LP1–LP6 berada pada lingkungan Neritik Tepi hingga Neritik Tengah. Metode Van Marle menginterpretasikan LP1 berada di Neritik Luar dan LP2–LP6 di Neritik Tengah. Sementara itu, metode Tipsword menunjukkan zona pengendapan berada dalam lingkungan neritik tengah hingga luar, dengan kedalaman antara ±38 hingga 200 meter. Hal ini menunjukkan bahwa daerah penelitian berada pada lingkungan batimetri laut dangkal hingga menengah, khususnya dalam zona Neritik Tengah hingga Neritik Luar, dengan rentang kedalaman sekitar ±38 hingga 200 meter, yang mencerminkan kondisi pengendapan laut terbuka pada masa lalu. Paleontological analysis approach can be used to determine the bathymetric environment of an area by looking at the distribution of foraminifers. This research was conducted in Muaradua area, South Ogan Komering Ulu Regency, South Sumatra Province, which is part of the Gumai Formation and Baturaja Formation, included in the South Sumatra Basin. Field observations were conducted to record surface geological data and paleontological data, especially foraminifera obtained from the preparation of rock samples. This study aims to determine the condition of paleobathymetry using a descriptive method of paleontological analysis with a three-method approach: Barker, Van Marle, and Tipsword. A total of 22 genus of benthonic foraminifera with a total of 489 individuals and 14 types of planktonic foraminifera with 393 individuals have been identified. The results show that according to Barker, the study sites LP1-LP6 are in the Outer Neritic to Middle Neritic environment. The Van Marle method interprets LP1 to be in the Outer Neritic and LP2-LP6 in the Middle Neritic. Meanwhile, the Tipsword method shows that the depositional zone is in the middle to outer neritic environment, with depths between ±38 to 200 meters. This indicates that the study area is in a shallow to medium marine bathymetric environment, specifically in the middle to outer neritic zone, with a depth range of around ±38 to 200 meters, which reflects past open ocean depositional conditions.