Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Produktivitas Pemancangan Menggunakan Alat Hydraulic Static Pile Driver Pada Bangunan Bertingkat Di Madura Listiani, Titin; Meiliana, Fabilla Razya; Kamandang, Zetta Rasullia
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2022): JURNAL REKAYASA TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v7i2.1802

Abstract

Pembangunan bangunan bertingkat memiliki kompleksitas struktur yang harus diperhatikan dalam proses pengerjaannya. Struktur yang menjadi perhatian lebih adalah pemancangan pondasi yang memerlukan alat berat sebagai elemen penting. Alat berat untuk pemancangan yang digunakan pada proyek bangunan bertingkat di madura adalah Hydraulic Static Pile Driver. Untuk mengetahui kemampuan alat HSPD dalam melakukan pemancangan dilakukan perhitungan produktivitas yang terbagi menjadi produktivitas tiap segmen dan tiap titik. Pekerjaan tiap segmen terbagi menjadi lifting, clamping, inject, welding, cutting, crushing, dan royong pile. Hasil analisis pada penelitian ini diketahui bahwa produksi alat HSPD terendah adalah 0,48 m/menit atau setara 28,616 m/jam. Sementara produksi tertinggi adalah 1,11 m/menit atau setara 66,401 m/jam.
Web-Based Financial Information System at Digimizu Digital Management Listiani, Titin; Purwanto, Eko; Permatasari, Hanifah
International Journal Software Engineering and Computer Science (IJSECS) Vol. 5 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Lembaga Komunitas Informasi Teknologi Aceh (KITA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/ijsecs.v5i1.3329

Abstract

Digimizu Digital Management specializes in Software and Photography as well as Digital Content while delivering on-demand services. The company operates without a computerized information system for managing both transactions and financial reports. The company handles orders manually via WhatsApp or face-to-face interactions while transaction records are kept on paper and within Microsoft Excel files. Data loss becomes possible alongside human errors and inaccurate reporting while real-time data access and monitoring face constraints. The company needs a web-based financial information system which should combine transaction automation with customer data management functions alongside quick and accurate financial report generation. The development of the financial information system utilizes the SDLC method with the Waterfall model and system weaknesses analysis through the PIECES method with UML (Unified Modeling Language) support. This system implementation will bring efficiency to Digimizu Digital Management's business procedures while decreasing errors in recording and enabling real-time financial activity tracking which will enhance overall company performance.
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE RESOURCES LEVELING PADA PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH GEDUNG BERTINGKAT Listiani, Titin; Kamandang, Zetta Rasullia
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol. 11 No. 1 (2023): RADIAL: JuRnal PerADaban SaIns RekAyasan dan TeknoLogi
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Menggunakan Metode Resources Leveling Pada Pekerjaan Struktur Bawah Gedung Bertingkat. Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan tertentu dan dibatasi oleh satuan waktu. Dalam pelaksanaannya setiap proyek konstruksi memiliki rencana penjadwalan yang harus diikuti. Keberhasilan rencana penjadwalan dipengaruhi oleh sumber daya, waktu, dan biaya. Pada umumnya kontraktor cenderung fokus pada optimalisasi waktu dan biaya, sehingga tidak jarang mengesampingkan sumber daya yang diperlukan, terutama dalam hal tenaga kerja. Dimana sumber daya tenaga kerja yang mengalami fluktuasi atau alokasinya tidak rata dapat menjadi penghambat dalam penyelesaian proyek. Berdasarkan hal tersebut, Resources Leveling menjadi penting dilakukan sebagai upaya untuk mengalokasikan pembagian tenaga kerja. Dari hasil analisis diketahui bahwa jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan bervariasi bergantung pada besarnya bobot pekerjaan, koefisien pekerja, serta durasi pelaksanaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang digunakan dalam proyek mengalami overallocated resources atau tenaga kerja yang dibutuhkan melebihi tenaga kerja yang tersedia. Analisis Resources Leveling menjadikan manajemen tenaga kerja tersusun secara optimal. Resources Leveling membantu pelaksana untuk lebih memberdayakan pekerja yang ada sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Selain itu, metode ini juga dapat memprediksi waktu penyelesaian proyek sehingga memudahkan pelaksana untuk membuat beberapa pilihan sebelum memutuskan pemerataan mana yang terbaik. Sebagai contoh pada tanggal 6 september kebutuhan pekerja sebelum leveling adalah 131 orang, setelah dilakukan leveling kebutuhan pekerja menjadi 70 orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi disparitas atau selisih sebesar -87,14%. Lebih lanjut, perubahan alokasi tenaga kerja tersebut mengakibatkan adanya pergeseran waktu mulai pekerjaan, sehingga durasi total proyek yang seharusnya selesai dalam 76 hari berubah menjadi 88 hari atau lebih lambat 12 hari. Kata kunci: Proyek; Tenaga Kerja; Perataan Sumber daya; Resources Leveling; Overallocated Resources. Abstract: Analysis of Manpower Needs Using the Resources Leveling Method in the Work of the Lower Structure of Multi-storey Buildings. A construction project is an activity carried out with a specific purpose and is limited by a unit of time. In practice, every construction project has a scheduling plan that must be followed. The success of the scheduling plan is influenced by resources, time, and costs. In general, contractors tend to focus on optimizing time and costs, so it is not uncommon for them to neglect the resources needed, especially in terms of manpower. Where labor resources fluctuate or their allocation is uneven can become an obstacle in project completion. Based on this, Resources Leveling becomes important as an effort to allocate the division of labor. From the results of the analysis it is known that the number of workers needed for each job varies depending on the size of the work weight, the worker coefficient, and the duration of the implementation. The results of the study show that the workers used in the project experience overallocated resources or the required workforce exceeds the available workforce. Resources Leveling analysis makes workforce management optimally structured. Resources Leveling helps executors to better empower existing workers according to the needs in the field. In addition, this method can also predict project completion time, making it easier for implementers to make several choices before deciding which distribution is the best. For example, on September 6, the need for workers before leveling was 131 people, after leveling, the need for workers was 70 people. This shows that there is a disparity or difference of -87.14%. Furthermore, the change in labor allocation resulted in a shift in the start time of work, so that the total duration of the project which should have been completed in 76 days changed to 88 days or 12 days slower. Keyword: Project; Labor; Resource Alignment; Resources Leveling; Overallocated Resources.
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE RESOURCES LEVELING PADA PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH GEDUNG BERTINGKAT Listiani, Titin; Kamandang, Zetta Rasullia
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol. 11 No. 1 (2023): RADIAL: JuRnal PerADaban SaIns RekAyasan dan TeknoLogi
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Menggunakan Metode Resources Leveling Pada Pekerjaan Struktur Bawah Gedung Bertingkat. Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan tertentu dan dibatasi oleh satuan waktu. Dalam pelaksanaannya setiap proyek konstruksi memiliki rencana penjadwalan yang harus diikuti. Keberhasilan rencana penjadwalan dipengaruhi oleh sumber daya, waktu, dan biaya. Pada umumnya kontraktor cenderung fokus pada optimalisasi waktu dan biaya, sehingga tidak jarang mengesampingkan sumber daya yang diperlukan, terutama dalam hal tenaga kerja. Dimana sumber daya tenaga kerja yang mengalami fluktuasi atau alokasinya tidak rata dapat menjadi penghambat dalam penyelesaian proyek. Berdasarkan hal tersebut, Resources Leveling menjadi penting dilakukan sebagai upaya untuk mengalokasikan pembagian tenaga kerja. Dari hasil analisis diketahui bahwa jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan bervariasi bergantung pada besarnya bobot pekerjaan, koefisien pekerja, serta durasi pelaksanaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang digunakan dalam proyek mengalami overallocated resources atau tenaga kerja yang dibutuhkan melebihi tenaga kerja yang tersedia. Analisis Resources Leveling menjadikan manajemen tenaga kerja tersusun secara optimal. Resources Leveling membantu pelaksana untuk lebih memberdayakan pekerja yang ada sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Selain itu, metode ini juga dapat memprediksi waktu penyelesaian proyek sehingga memudahkan pelaksana untuk membuat beberapa pilihan sebelum memutuskan pemerataan mana yang terbaik. Sebagai contoh pada tanggal 6 september kebutuhan pekerja sebelum leveling adalah 131 orang, setelah dilakukan leveling kebutuhan pekerja menjadi 70 orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi disparitas atau selisih sebesar -87,14%. Lebih lanjut, perubahan alokasi tenaga kerja tersebut mengakibatkan adanya pergeseran waktu mulai pekerjaan, sehingga durasi total proyek yang seharusnya selesai dalam 76 hari berubah menjadi 88 hari atau lebih lambat 12 hari. Kata kunci: Proyek; Tenaga Kerja; Perataan Sumber daya; Resources Leveling; Overallocated Resources. Abstract: Analysis of Manpower Needs Using the Resources Leveling Method in the Work of the Lower Structure of Multi-storey Buildings. A construction project is an activity carried out with a specific purpose and is limited by a unit of time. In practice, every construction project has a scheduling plan that must be followed. The success of the scheduling plan is influenced by resources, time, and costs. In general, contractors tend to focus on optimizing time and costs, so it is not uncommon for them to neglect the resources needed, especially in terms of manpower. Where labor resources fluctuate or their allocation is uneven can become an obstacle in project completion. Based on this, Resources Leveling becomes important as an effort to allocate the division of labor. From the results of the analysis it is known that the number of workers needed for each job varies depending on the size of the work weight, the worker coefficient, and the duration of the implementation. The results of the study show that the workers used in the project experience overallocated resources or the required workforce exceeds the available workforce. Resources Leveling analysis makes workforce management optimally structured. Resources Leveling helps executors to better empower existing workers according to the needs in the field. In addition, this method can also predict project completion time, making it easier for implementers to make several choices before deciding which distribution is the best. For example, on September 6, the need for workers before leveling was 131 people, after leveling, the need for workers was 70 people. This shows that there is a disparity or difference of -87.14%. Furthermore, the change in labor allocation resulted in a shift in the start time of work, so that the total duration of the project which should have been completed in 76 days changed to 88 days or 12 days slower. Keyword: Project; Labor; Resource Alignment; Resources Leveling; Overallocated Resources.