Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Organizational Culture in Cultural Organizations in East Java Rofiq, Arif
IJEBD (International Journal of Entrepreneurship and Business Development) Vol 6 No 5 (2023): September 2023
Publisher : LPPM of NAROTAMA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/ijebd.v6i5.2323

Abstract

Purpose: To study and analyze cultural values, interaction, communication, and factors that influence the formation of a strong organizational culture in dance studios in East Java. The objectives of this study also include providing a better understanding of the cultural dynamics of dance studios, contributing to the development of policies and management strategies for cultural organizations, as well as providing input and recommendations to the government, communities, and cultural actors in East Java. Design: This research uses a qualitative approach by involving data collection through interviews, observations, and documentation studies. The collected data is analyzed in depth with a qualitative approach, through data coding, pattern identification, key findings, and emerging themes. The validity and reliability of the study are guaranteed through data triangulation, peer examination, and discussion with cultural experts or related experts. Findings: The results of this study reveal various cultural values embraced by dance studios in East Java, such as gotong royong, local wisdom, the spirit of collaboration, and respect for traditions and customs. These values become a strong foundation for carrying out cultural activities and provide a strong identity for dance studios in East Java. The study also observed that interactions between dance studio members in East Java were characterized by mutual respect, support, and cooperation. Effective and open communication is an important factor in maintaining harmony and smooth cooperation in the dance studio. The success of dance studios in East Java in carrying out cultural tasks and functions depends heavily on the ability of members to interact, communicate, and work together synergistically. In addition, this study identifies several factors that influence the formation of a strong organizational culture, such as inspiring leadership, organizational commitment to culture, recognition of individual contributions, and culture-oriented human resource development practices. These factors play a role in creating an organizational environment that nurtures and encourages a positive and strong culture. Practical implications: This research is expected to provide a deep understanding of organizational culture in dance studios in East Java, as well as contribute to the development of policies and management practices of cultural organizations in the region. The research results will be presented in a structured research report and disseminated to the government, society, cultural actors, and other related parties. Paper type: Research paper
Teori Berperilaku Menurut Al-Qabisi: Urgensi Pembentukan Karakter Islami dalam Psikologi Pendidikan Islam rofiq, arif; aini, ulvia
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2022
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/jkg.v8i1.6264

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mengeksplorasi faktor yang membentuk perilaku menurut sudut pandang al-Qabisi. Perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Menurut sudut pandang al-Qabisi faktor eksternal berupa kekuatan agama menjadi faktor utama pembentuk perilaku seseorang. Kekuatan agama ini akan mendorong dan memotivasi seseorang untuk berperilaku. Sehingga diperlukan pendidikan untuk membimbing, mengasah, memahami, dan membina perilaku manusia agar menjadi perilaku yang dikendaki oleh agama. Menurut Al-Qabisi konsep pendidikan menekankan pada pendidikan yang bercirikan religius sehingga menitik beratkan pada aspek afektif agar terciptanya peserta didik yang berakhlakul karimah. Karena tujuan hidup seseorang ialah mencari ridho Allah SWT dan mencapai kebahagiaan dunia-akhirat. Sehingga pendidik berkewajiban menuntun dan mendidik peserta didik agar menjadi anak yang berakhlak sholih dan berkarakter Islami.Kata Kunci : Perilaku, Religius, Karakter
BUDAYA WAROK PONORAGAN: MEDIA PENGUATAN WAWASAN KEBANGSAAN MASYARAKAT PONOROGO ROFIQ, ARIF
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v4i2.2741

Abstract

This research aims to represent the socio-cultural community of Ponorogo as a medium for strengthening national insight. This research is descriptive research using a qualitative approach. In this research, qualitative data was obtained through interviews with research informants and field observations, namely the Ponorogo Reyog Culture which is growing in all sub-districts throughout Ponorogo Regency. Data collection techniques use interviews and observation. Data analysis techniques include Data collection, Data condensation, Data display, and Conclusion drawing/verification. The research results show that the Ponorogo Reyog Culture plays a very important role in strengthening the unity and integrity of the Ponorogo community. This can be seen from the way the community is actively involved in maintaining and preserving this tradition. Apart from that, Ponorogo Reyog Culture has also succeeded in becoming a proud cultural identity for the local community, so that it can become a cultural tourism attraction that can improve the local economy in Ponorogo Regency. Thus, this research provides a significant contribution in understanding the importance of local culture as part of the nation's wealth that must be preserved and maintained. Suggestions for further research are to involve more elements of society in efforts to preserve Reyog Ponorogo culture, as well as dig deeper into the cultural tourism potential of Ponorogo Regency. In this way, it is hoped that it can continue to increase people's awareness and pride in their cultural heritage, so that it can continue to be maintained and preserved for future generations. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk representasi sosial cultural masyarakat Ponorogo sebagai media penguatan wawasan kebangsaan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, data kualitatif diperoleh melalui wawancara dengan informan penelitian dan observasi lapangan yaitu Budaya Reyog Ponorogo yang tumbuh berkembang di seluruh kecamatan Se-Kabupaten Ponorogo. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Teknik analisis data meliputi Data collection, Data condensation, Data display, dan Conclusion drawing/ verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Budaya Reyog Ponorogo memainkan peran yang sangat penting dalam memperkuat kesatuan dan persatuan masyarakat Ponorogo. Hal ini terlihat dari cara masyarakat secara aktif terlibat dalam mempertahankan dan melestarikan tradisi ini. Selain itu, Budaya Reyog Ponorogo juga berhasil menjadi identitas budaya yang membanggakan bagi masyarakat setempat, sehingga dapat menjadi salah satu daya tarik wisata budaya yang dapat meningkatkan ekonomi lokal di Kabupaten Ponorogo. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam memahami pentingnya budaya lokal sebagai bagian dari kekayaan bangsa yang harus dilestarikan dan dijaga. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melibatkan lebih banyak elemen masyarakat dalam upaya pelestarian budaya Reyog Ponorogo, serta menggali lebih dalam potensi wisata budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Ponorogo. Dengan demikian, diharapkan dapat terus meningkatkan kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap warisan budaya yang dimiliki, sehingga dapat terus terjaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.