Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALYSIS OF ROCK QUALITY AND LANDSLIDE POTENTIAL IN NORTH JERING HILLS, SLEMAN, YOGYAKARTA Putro, Guntor Suryo; Arana, Ardhan; Huda, Alief Akbar
KURVATEK Vol 9 No 1 (2024): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v9i1.4688

Abstract

The study was to identify the direction and type of potential landslides, as well as assess the rock quality on the slopes of North Jering Hills. The scanline method, consisting of stretching the meter, was employed to collect data on the plane of failure. The information gathered encompassed the direction, slope level, and condition of the unsuccessful plane, aligned with the parameters in the RMR table of Bieniawski from 1989. Following the collation of data, kinematic and rock mass quality analysis was undertaken using stereographic projection and RMR parameter weighting respectively. The kinematic analysis revealed a planar avalanche type on the slope. The RMR value of the research location's slope was 80, classifying it as good rock.
Kajian Ekspansivitas Mineral Lempung Terhadap Longsor Daerah Sawoo Dan Sekitarnya Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur Arana, Ardhan; Putro, Guntor Suryo
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 11, No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Geologi Pangea
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v11i1.12617

Abstract

AbstrakSecara administratif, daerah penelitian terletak di daerah Sawoo dan sekitarnya, Kecamatan Sawo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Bencana longsor yang berkembang pada daerah penelitian umumnya terjadi karena adanya alterasi argilik yang menghasilkan mineral lempung ekspansif berupa monmorillonit. Tujuan penelitian untuk mengetahui bencana longsor dengan metode pemetaan geologi dan geologi teknik. Metode geologi teknik yang digunakan Atterberg Limit, Hidrometer, dan analisis kestabilan lereng. Hasil dari semua analisis disajikan dalam bentuk peta rawan bencana longsor.Hasil kajian ekspansivitas mineral lempung berdasarkan analisa Atterberg Limit menunjukkan adanya perkembangan mineral monmorillonit pada LP 91 dan LP 77, dan mineral Kaolinit di LP 56. Hasil korelasi analisa hidrometer dan atterberg limit menunjukkan tingkat aktivitas mineral ekspansif 10,55 pada LP 77; dan LP 91 dengan nilai aktivitas 4,28; serta LP 56 dengan nilai aktivitas 5,09. Hasil uji sifat fisik dan mekanika tanah menunjukan kestabilan lereng pada LP 120 dengan FK 1,43 (aman), lereng pada LP 91 dengan  FK 0,87 (labil), dan lereng pada LP 56 dengan FK 0,73 (labil). Hasil analisis peta rawan bencana longsor menunjukan 5 tingkat zona kerawanan yaitu zona sangat aman (1,27%), aman (11,07%), sedang (26,33%), dan rawan (41,98%), serta sangat rawan (19,35%).
Kajian Ekspansivitas Mineral Lempung Terhadap Longsor Daerah Sawoo Dan Sekitarnya Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur Arana, Ardhan; Putro, Guntor Suryo
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol. 11 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Geologi Pangea
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v11i1.12617

Abstract

AbstrakSecara administratif, daerah penelitian terletak di daerah Sawoo dan sekitarnya, Kecamatan Sawo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Bencana longsor yang berkembang pada daerah penelitian umumnya terjadi karena adanya alterasi argilik yang menghasilkan mineral lempung ekspansif berupa monmorillonit. Tujuan penelitian untuk mengetahui bencana longsor dengan metode pemetaan geologi dan geologi teknik. Metode geologi teknik yang digunakan Atterberg Limit, Hidrometer, dan analisis kestabilan lereng. Hasil dari semua analisis disajikan dalam bentuk peta rawan bencana longsor.Hasil kajian ekspansivitas mineral lempung berdasarkan analisa Atterberg Limit menunjukkan adanya perkembangan mineral monmorillonit pada LP 91 dan LP 77, dan mineral Kaolinit di LP 56. Hasil korelasi analisa hidrometer dan atterberg limit menunjukkan tingkat aktivitas mineral ekspansif 10,55 pada LP 77; dan LP 91 dengan nilai aktivitas 4,28; serta LP 56 dengan nilai aktivitas 5,09. Hasil uji sifat fisik dan mekanika tanah menunjukan kestabilan lereng pada LP 120 dengan FK 1,43 (aman), lereng pada LP 91 dengan  FK 0,87 (labil), dan lereng pada LP 56 dengan FK 0,73 (labil). Hasil analisis peta rawan bencana longsor menunjukan 5 tingkat zona kerawanan yaitu zona sangat aman (1,27%), aman (11,07%), sedang (26,33%), dan rawan (41,98%), serta sangat rawan (19,35%).