Sutresna, Asep Sutresna
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI PEMASARAN SOSIAL INDORELAWAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT MENJADI RELAWAN DALAM KAMPANYE TEMALI PROJECT Sutresna, Asep Sutresna; Saputro, Eko Hadi
DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah Vol. 11 No. 1 (2023): DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/dk.v11i1.3483

Abstract

ABSTRAK Temali Project adalah kampanye program yang dilakukan oleh Indorelawan, sebuah organisasi nirlaba yang menggerakkan masyarakat dalam aksi sosial, untuk mengajak khalayaknya menjadi relawan. Ini merupakan salah satu dari program yang dilakukan oleh Indorelawan untuk mempromosikan kerelawanan dan menjadikan kerelawanan sebagai gaya hidup di Indonesia. Dalam melakukan kampanye sosial yang efektif maka diperlukan disiplin kampanye yang menyeluruh dan terukur. Dengan metode kualitatif deskriptif menggunakan studi kasus, setiap langkah dari kampanye digali menjadi data yang dapat dibandingkan dengan model yang digunakan. Sebagai standar pelaksanaan kampanye sosial digunakan model Social Marketing Planning Premier dari Kotler dan Lee (2016) dan juga Media Richness Theory yang untuk menganalisis kampanye ini. Data didapatkan melalui wawancara mendalam dengan key informan, partisipan dan narasumber. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa meskipun secara umum sudah selaras dengan model yang digunakan, ada beberapa langkah yang perlu dibuat lebih rinci dalam perencanaanya sehingga akan menghasilkan kampanye yang efektif dan terukur. Kampanye Indorelawan akan lebih efektif apabila perencanaanya lebih rinci dan terukur, sehingga setiap langkahnya mudah diukur. Dengan membuat perencanaan yang rinci akan memberikan data dan informasi yang jelas yang akan digunakan sebagai standar kampanye Indorelawan. Kata kunci: Temali Project, Indorelawan, Social Marketing, Kampanye Media SosialABSTRACTTemali Project is a campaign program carried out by Indorelawan, a non-for-profitorganisation that mobilizes people in social action, encourage people to be a volunteer. Temali Projectis one of the programs that was managed by Indorelawan to promote volunteerism and makevolunteerism as an Indonesian lifestyle among the targets.To develop an effective campaign, a holisticand measurable campaign discipline is needed. Employing a descriptive qualitative method and usingcase study, every steps of the campaign are explored and analysed to be a data which then compared toa campaign model. This research uses Kotler and Lee (2016) Social Marketing Planning Premier as amodel of social campaign planning and implementation standard as well as Media Richness Theory foranalysis. Data is gathered through indepth interviews with key informants, participants, and sourcepersons. As a result, it is found out that although the campaign is generally in accordance to the model,there are steps that needs to more thorough and details to make the campaign effective and every stepscan be measurable. By designing and developing a detailed plan the campaign can provide clear dataand information that useful for future Indorelawan campaign.Keywords : Temali Project, Indorelawan, Social Marketing, Social Media Campaign
PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI KRISIS BAKSO AFUNG PADA BRAND TRUST Saputro, Eko; Sutresna, Asep Sutresna
DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah Vol. 11 No. 2 (2023): DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehalalan produk menjadi hal yang sangat penting di negara seperti Indonesia yang berpenduduk mayoritas orang Islam. Oleh karena itu apabila muncul isu yang berkaitan dengan halal atau tidaknya pada makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi orang islam maka dapat memicu krisis. Kasus ini terjadi pada Bakso Afung dimana seorang pelanggan mengonsumsi makanan yang tidak halal yang dibawanya dari tempat lain. Hal ini membuat pemiliknya khawatir akan image produknya yang dapat saja dipersepsikan sebagai makanan atau tempat makan tidak halal. Oleh karena itu pemiliknya melakukan pemecahan mangkok-mangkok untuk menunjukkan adanya pembersihan alat makan yang kemudian diunggah ke media social. Hal ini yang kemudian menarik untuk diteliti, apakah tindakan tersebut dapat mempengaruhi peningkatan brand imagenya. Dengan metode kuantitatif dan dilakukan survey kepada 150 orang responden di Jabodetabek, penelitian ini berusaha untuk mengungkap pengaruh kedua variabelnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh sebesar 34%. Maka dengan hasil tersebut, perlu dilakukan penelitian lain yang dapat mengungkap faktor-faktor lainnya. Kata kunci: Bakso Afung, komunikasi krisis, brand image