Pengenalan tentang Perang Dunia II memberikan pemahaman dasar tentang konflik global yang terjadi antara tahun 1939 hingga 1945. Dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk ketegangan politik, ekonomi, dan ideologi, perang tersebut membagi dunia menjadi dua blok besar, Sekutu dan Poros. Di antara kekuatan Poros, peran Jepang mencuat sebagai signifikan, terutama di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, melalui invasi dan ekspansi wilayahnya. Jepang memainkan peran kunci dalam Perang Dunia II, terutama di Asia Tenggara, dengan invasi terhadap sejumlah negara dan wilayah di Pasifik. Kehadiran Jepang di Asia Tenggara dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti kebijakan ekspansionis, pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan ambisi politik untuk menjadi kekuatan regional. Selain itu, dinamika geopolitik dan konflik antara kekuatan kolonial Eropa dan Jepang turut mempengaruhi keberadaan Jepang di kawasan ini. Jepang melihat Asia Tenggara sebagai sumber daya alam penting yang diperlukan untuk kekuatan ekonomi dan militer Jepang, dan keberadaannya dianggap sebagai tantangan terhadap dominasi kolonial Eropa. Selama pendudukan, terjadi transformasi luas dalam segi politik, sosial, dan ekonomi yang memicu gelombang kesadaran nasionalisme di antara rakyat Indonesia. Meskipun dengan berbagai tantangan dan ketidakpastian, keberadaan Jepang juga membantu membangun fondasi pertahanan nasional Indonesia dan mempercepat momentum menuju kemerdekaan. Oleh karena itu, pemahaman lebih dalam tentang peran Jepang dalam Perang Dunia II menjadi krusial dalam mengeksplorasi sejarah kemerdekaan Indonesia dan pembentukan kekuatan pertahanan nasionalnya.