Sindrom metabolik didefinisikan sebagai kombinasi dari beberapa gangguan metabolik. Kondisi sindrom metabolik mencakup obesitas abdominal, hiperglikemia, hipertrigliseridemia, hipertensi, serta kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) rendah. Penyebab terjadinya sindrom metabolik pada remaja dapat berupa pola makan yang buruk seperti fast food dan gaya hidup sedentari termasuk screen time yang berlebih. Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh hasil bahwa 78,5% remaja putri dan 66,6% remaja putra mengalami obesitas sentral. Tujuan dari kajian ini untuk menganalisis keterkaitan antara konsumsi fast food dan durasi screen time dengan risiko sindrom metabolik pada remaja di SMA Batik 1 Surakarta. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu observasional dengan desain cross sectional. Sampel ditentukan dengan teknik proportional random sampling dengan total 65 siswa. Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa SQ-FFQ untuk mengetahui tingkat konsumsi fast food dan formulir durasi screen time. Analisis data penelitian menggunakan SPSS dengan uji chi-square. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan adanya korelasi antara konsumsi fast food (p-value = 0,007) dan durasi screen time (p-value = 0,036) dengan risiko sindrom metabolik pada remaja di SMA Batik 1 Surakarta. Konsumsi fast food dan durasi screen time berlebih dapat meningkatkan risiko dari sindrom metabolik.