Masyarakat Gunungkidul memiliki sebuah mitos Pulung Gantung dan merupakan sebuah daerah dengan statistik kasus bunuh diri yang tertinggi. Kejadian faktual tersebut diangkat oleh rumah produksi Ravacana Films yang dikemas menjadi film pendek Lamun Sumelang pada tahun 2019. Sebuah fenomena lama yang patut diperhatikan oleh masyarakat kini, tidak untuk dikagumi. Namun, untuk dicarikan jalan keluar agar fenomena ini menjadi sejarah, bukan lagi sebuah jalan akhir para orang-orang putus asa. Banyak sekali faktor yang menyebabkan fenomena itu terjadi. Lamun Sumelang dengan apik membongkar fenomena yang ada dengan durasi 18 menit. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana representasi pesan moral dalam film pendek Lamun Sumelang melalui makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam film tersebut. Peneliti menggunakan teori representasi Stuart Hall dan pendekatan semiotika Roland Barthes dengan alat analisis semiologi berupa pemaknaan denotatif, konotatif, dan mitos untuk menelaah objek material. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa teknik dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat tiga jenis pesan moral yang terkandung dalam beberapa scene berupa dialog dan adegan pada film pendek Lamun Sumelang (2019) yaitu, pesan agama, pesan psikologis, dan pesan kritik sosial.