Stretching adalah teknik relaksasi otot yang dapat meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas otot dan memaksimalkan rentang gerakan persendian. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan, nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibandingkan suatu penyakit manapun. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh stretching untuk mengurangi nyeri akibat latihan intensitas tinggi pada lower body pada Klub Futsal Jawara FC. Desain penelitian yang digunakan yaitu dengan Quasi experiment dengan rancangan one group pretest posttest design dan menggunakan Uji Wilcoxon. Teknik sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 16 responden. Kriteria yang digunakan yaitu anggota Klub Futsal Jawara FC yang akan bermain pada Jogja Futsal League U-23 dengan latihan instensitas tinggi. Pengukuran tingkat nyeri dengan menggunakan VAS (Visual Analog Scale). Hasil penelitian ini menampilkan bahwa skala nyeri yang dialami responden sebelum dilakukan stretching skala nyeri minimum 2, nilai maksimum 4, dengan rata-rata skala nyeri 2,81±0,544. Hasil penelitian setelah dilakukan stretching Skala nyeri minimum 1, nilai maksimum 4 dengan rata-rata skala nyeri 1,75 ± 0,775. Hasil analisa Bivariat yang digunakan yaitu dengan uji Wilcoxon P value=0,0010,05. Simpulan, stretching berpengaruh untuk mengurangi nyeri akibat latihan intensitas tinggi pada lower body. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa stretching efektif dalam mengurangi nyeri setelah latihan intensitas tinggi pada lower body, yang penting untuk pemulihan otot dan menjaga performa atlet. Disarankan agar stretching dimasukkan dalam rutinitas latihan untuk meminimalkan nyeri dan cedera. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperkuat temuan ini pada populasi yang lebih luas.