Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pemaknaan Perilaku Otoriter Chef Juna Pada Program MasterChef Indonesia Season 10 Episode 11 Maret 2023 Prasetiyanto, Rizki Kusuma; Purba, Arta Elisabeth
Jurnal Esensi Komunikasi Daruna Vol. 3 No.1 (2024)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Bisnis Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56943/daruna.v3i1.66

Abstract

Program MasterChef Indonesia merupakan program unggulan yang memiliki genre reality show berupa kompetisi memasak. Chef Juna menjadi sorotan utama sebagai salah satu juri yang mengkritisi dan menilai keterampilan kontestan dalam memasak dengan tajam. Dalam beberapa kasus tertentu, gaya komunikasi Chef Juna di dalam Program MasterChef Indonesia menimbulkan kontroversi dan terjadi di kalangan masyarakat. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui representasi otoriterianisme Chef Juna pada program Masterchef Indonesia season 10 episode 11 Maret 2023. Analisis semiotika merupakan metode yang digunakan dalam penelitain untuk mengetahui representasi otoriterianisme Chef Juna pada program Masterchef Indonesia season 10 episode 11 Maret 2023. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce. Hasil penelitian menunjukkan Chef Juna Rorimpandey mencerminkan sifat otoritarianisme sebagai seorang juri. Tatapan mata yang tajam dan ekspresi wajahnya yang intens seringkali menunjukkan perasaan marah, ketegasan, atau kritikan yang kuat terhadap masakan yang dinilai. MasterChef Indonesia is a flagship program in the genre of reality show in the form of a cooking competition. Chef Juna is in the spotlight as one of the judges who criticizes and sharply assesses the contestants' ability to cook. In certain cases, Chef Juna's communication style in the MasterChef Indonesia program caused controversy and occurred among the public. This study aims to determine the representation of Chef Juna's authoritarianism in Masterchef Indonesia season 10 episode March 11, 2023. Semiotic analysis is a method used in research to find out the representation of Chef Juna's authoritarianism in the Masterchef Indonesia season 10 episode 11 March 2023 program. The research method used is qualitative research with a descriptive approach using Charles Sanders Pierce's semiotic analysis. The results showed that Chef Juna Rorimpandey reflects authoritarianism as a judge. His sharp eyes and intense facial expressions often show strong feelings of anger, firmness, or criticism towards the judged dishes.
Studi Kasus Pembunuhan Brigadir Yosua di Youtube Kompas TV Purba, Arta Elisabeth
Jurnal Esensi Komunikasi Daruna Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Bisnis Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan internet mendorong berbagai organisasi media, termasuk KompasTV untuk melakukan konvergensi dengan memanfaatkan platform kanal Youtube untuk menjangkau khalayaknya secara cepat dan masif. Pemberitaan di kanal Youtube Kompas TV selalu menyajikan informasi-informasi menarik terkini sehingga menjadi perbincangan publik. Salah satunya adalah kasus Ferdi Sambo yang menjadi perbincangan hangat sejak Juli 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan model dimensi studi kasus yang berfokus pada pengembangan analisis mendalam terhadap satu kasus yaitu kasus Ferdi Sambo yang menarik perhatian publik sejak Juli 2022. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui agenda setting kasus kematian Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat Brigadir J oleh atasannya Irjen Ferdy Sambo. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa media berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan khalayak. The internet development has encouraged various media organizations, including KompasTV to converge by utilizing the Youtube channel platform to reach their audiences quickly and massively. The news on the Youtube channel Kompas TV always presents the latest exciting information so that it becomes a public conversation. One of them is the case of Ferdi Sambo which has become a hot topic of discussion since July 2022. This research is qualitative research that uses a case study dimension model that focuses on developing an in-depth analysis of a single case, namely the Ferdi Sambo case which has attracted public attention since July 2022. This case study aims to find out the agenda for setting the case of the death of Brigadier Novriansyah Yosua Hutabarat Brigadier J by his superior Inspector General Ferdy Sambo. The results of the study concluded that the media had an effect on what the audience thought.
Studi Deskriptif Jurnalisme Inklusi Pada Peliputan Putri Ariani di Detik.com Purba, Arta Elisabeth
Jurnal Esensi Komunikasi Daruna Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Bisnis Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media menerapkan jurnalisme inklusif untuk meliput kelompok rentan. Difabel diliput media dan tidak jarang menjadi objek dalam pemberitaan. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan studi deskritif terhadap pemberitaan mengenai Putri Ariani yang terdapat di media daring Detik.com. Terdapat 184 berita yang dikumpulkan dari tanggal 7 Juni sampai 26 Juli 2023. Hasilnya adalah berita yang ditulis di Detik.com kurang mengobjekkan Putri Ariani sebagai Difabel. Terdapat 134 berita tidak berisi pernyataan tentang difabel dan hanya 50 berita yang mengungkapkan Putri Ariani adalah tunanetra. Terdapat 41 berita digambarkan dengan tema belas kasih dan 143 berita berisi tentang prestasi Putri Ariani. Umumnya informasi tentang Putri Ariani adalah informasi tentang kebudayaan yang terdiri dari 135 berita, 11 berita berkaitan dengan ekonomi, 35 berita berkaitan dengan pendidikan, 3 berita berkaitan dengan politik, dan 2 berita berkaitan dengan kehidupan sosial. Dengan demikian pemberitaan tentang Putri Ariani dalam media daring Detik.com telah menerapkan jurnalisme inklusi terhadap difabel. The media applies inclusive journalism to cover vulnerable groups. Disabled people are covered by the media and often become objects in the news. This research was conducted qualitatively using a descriptive study approach to the news about Putri Ariani in the online media Detik.com. There were 184 pieces of news collected from June 7 to July 26 2023. The result was that the news written on Detik.com did not objectify Putri Ariani as a disabled person. There were 134 news stories that did not contain statements about disabilities and only 50 news stories that revealed Princess Ariani was blind. There are 41 stories with the theme of compassion and 143 stories about Princess Ariani's achievements. Generally, information about Putri Ariani is information about culture which consists of 135 news, 11 news related to the economy, 35 news related to education, 3 news related to politics, and 2 news related to social life. Thus the news about Putri Ariani in the online media Detik.com has implemented inclusive journalism for people with disabilities.