Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK RUMAH BETANG Galih, Dewa Ayu Made Manik; Kertiasih, Ni Putu Putri; Purnasari, Anjani; Zedlina, Luh Putu Calysta; Saraswati, Ni Komang Adinda Mahadyah; Wasista, I Putu Udiyana
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/vastukara.v3i2.2896

Abstract

Letak dan kondisi geografis memiliki pengaruh yang cukup besar bagi bentuk arsitektur suatu bangunan. Bentuk bangunan di suatu wilayah tidak akan sama, sekalipun bangunan tersebut berada di dalam satu kawasan pembagian iklim. Arsitektur Bioklimatik merupakan pendekatan untuk mendapatkan penyelesaian desain antara arsitektur dengan lingkungan. Rumah panjang atau disebut juga Betang, merupakan rumah tinggal tradisional masyarakat Dayak, dengan arsitektur venankular atau arsitektur tradisional yang hanya ada di Kalimantan, memiliki bentuk seperti rumah panggung yang dibuat secara memanjang dengan pola simetris. Desain serta konstruksi rumah ini mencerminkan nilai budaya dan kepercayaan masyarakat, salah satu perwujudan dari kearifan lokal. Bukan hanya sekedar rumah, tetapi juga memiliki makna lebih sebagai satu kesatuan yang mengikat para penghuninya dalam aturan yang berorientasi pada kepercayaan kaharingan , serta keharmonisan hubungan dengan alam lingkungan. Rumah Betang dibangun sesuai dengan topografi dan menggunakan teknik konstruksi tradisional dengan bahan-bahan yang sesuai dengan iklim dan kondisi lingkungan setempat. Tujuan penulisan yakni pendeskripsian dan pembahasan isu bioklimatik Rumah Tradisional Betang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif literatur, dengan memperdalam pengetahuan guna merumuskan permasalahan secara lebih terperinci.
PENERAPAN KONSEP ARBOREUM PADA PERANCANGAN REDESAIN INTERIOR KAMAR TIDUR UTAMA DOKTER HENDRI POERNOMO Purnasari, Anjani
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/vastukara.v4i2.3782

Abstract

Konsep desain interior merupakan ide dasar yang mengatur bagaimana suatu ruangan dirancang, mencakup pemilihan gaya, warna, tekstur, dan material untuk menciptakan visual yang menarik dan sesuai dengan tujuan serta karakteristik penggunanya. Artikel ini bertujuan mengembangkan konsep desain yang selaras dengan kebutuhan dan keinginan civitas. Penerapan konsep Arboreum dipilih untuk menyelaraskan gaya desain dengan elemen warna, tekstur, bentuk, dan material yang menciptakan harmoni, serta mengedepankan prinsip biofilik yang menekankan hubungan manusia dengan alam. Dengan mengintegrasikan tanaman dan material alami, konsep ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan penghuni. Selain itu, konsep ini juga menggabungkan elemen gaya industrial, yang mengutamakan penggunaan material kasar seperti dinding ekspos, logam, dan kayu unfinished. Pendekatan ini mengkombinasikan karakter elemen alami dengan tekstur industrial untuk menciptakan ruang yang bersih, rapi, namun tetap mempertahankan kesan kasar yang khas dari gaya tersebut. Setiap aspek, mulai dari tata letak furnitur, pemilihan pencahayaan, hingga tekstur material, dipertimbangkan secara cermat untuk memastikan fungsionalitas dan keharmonisan dengan gaya desain. Metode penelitian yang digunakan meliputi pendekatan studi literatur dan teknik analisis data melalui wawancara, survei, serta dokumentasi. Proses ini menghasilkan penataan interior yang mencerminkan pemahaman desain serta visualisasi yang sesuai dengan keinginan responden. Dengan menggabungkan elemen kasar dan halus, konsep ini berhasil menciptakan ruang tidur utama yang tidak hanya optimal sebagai tempat istirahat, tetapi juga mencerminkan identitas serta keinginan penghuninya.
PENERAPAN KONSEP ARBOREUM PADA PERANCANGAN REDESAIN INTERIOR KAMAR TIDUR UTAMA DOKTER HENDRI POERNOMO Purnasari, Anjani
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/vastukara.v4i2.3782

Abstract

Konsep desain interior merupakan ide dasar yang mengatur bagaimana suatu ruangan dirancang, mencakup pemilihan gaya, warna, tekstur, dan material untuk menciptakan visual yang menarik dan sesuai dengan tujuan serta karakteristik penggunanya. Artikel ini bertujuan mengembangkan konsep desain yang selaras dengan kebutuhan dan keinginan civitas. Penerapan konsep Arboreum dipilih untuk menyelaraskan gaya desain dengan elemen warna, tekstur, bentuk, dan material yang menciptakan harmoni, serta mengedepankan prinsip biofilik yang menekankan hubungan manusia dengan alam. Dengan mengintegrasikan tanaman dan material alami, konsep ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan penghuni. Selain itu, konsep ini juga menggabungkan elemen gaya industrial, yang mengutamakan penggunaan material kasar seperti dinding ekspos, logam, dan kayu unfinished. Pendekatan ini mengkombinasikan karakter elemen alami dengan tekstur industrial untuk menciptakan ruang yang bersih, rapi, namun tetap mempertahankan kesan kasar yang khas dari gaya tersebut. Setiap aspek, mulai dari tata letak furnitur, pemilihan pencahayaan, hingga tekstur material, dipertimbangkan secara cermat untuk memastikan fungsionalitas dan keharmonisan dengan gaya desain. Metode penelitian yang digunakan meliputi pendekatan studi literatur dan teknik analisis data melalui wawancara, survei, serta dokumentasi. Proses ini menghasilkan penataan interior yang mencerminkan pemahaman desain serta visualisasi yang sesuai dengan keinginan responden. Dengan menggabungkan elemen kasar dan halus, konsep ini berhasil menciptakan ruang tidur utama yang tidak hanya optimal sebagai tempat istirahat, tetapi juga mencerminkan identitas serta keinginan penghuninya.