Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN DESAIN INTERIOR BALI KOLONIAL PURI MAYUN SINGHASARI Damayanti, Ni Kadek Dwi; Yanthi, Komang Ayu Emitha Budha; Putri, Ni Putu Ayu Arina; Reynata, Youlla
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/vastukara.v4i2.4447

Abstract

Salah satu bangunan Bali dengan konsep kolonial belanda yang masih bertahan dan menjadi salah satu ikon kawasan di Kabupaten Badung, Bali yaitu Puri Mayun Singhasari yang berlokasi di Jl. Ciung Wanara No.42, Blahkiuh, Kec. Abiansemal, Kab. Badung, Bali. Puri ini didirikan pada tanggal 17 April 1935. Pendirinya yaitu I Gusti Agung Made Oka dan Adik-adiknya (Putera Bhatara Ring Lambing). Puri ini termasuk rumah kolonial Bali karena menggunakan gaya arsitektur Belanda yang yang muncul akibat kedatangan Belanda di Bali. Rumah kolonial Bali ini banyak menggunakan bentuk infrastuktur dan bangunan-bangunan dengan memiliki langgam arsitektur Kolonial dan mengadopsi gaya neo klasik yang bertolak belakang dari Yunani dan juga Romawi. Gaya arsitektur rumah kolonial Bali pada Puri Mayun Singhasari dapat dilihat pada fasad bangunan yang simetris (indische empire),elemen pembentuk ruang, penggunaan warna - warna yang netral, penggunaan material alami, dan penggunaan berbagai furniture khas Belanda. Namun sudah terdapat beberapa perubahan pada bagian yang terdapat dalam interior bangunan tersebut yang diakibatkan oleh bahan bangunan yang sudah tidak memadai atau sudah tidak dapat berfungsi dengan baik, namun untuk penempatan ruang masih sama akan tetapi terdapat beberapa perubahan fungsi ruang. Tujuan studi ini adalah untuk Menelaah arsitektur dan interior bangunan melalui material dan furniture yang digunakan, mengetahui bangunan rumah Bali dengan konsep kolonial, mengetahui sejarah berdirinya bangunan rumah tersebut, serta dapat menganalisis dan mengumpulkan data ruangan dan fungsi ruangan di bangunan tersebut. Metode yang digunakan adalah model penelitian observasi, yang diawali dengan observasi pada Puri Mayun Singhasari Blahkiuh. Rumah ini sesuai dengan konsep “Rumah Bali Kolonial” yang menggunakan arsitektur, furniture, dan aksen kolonial di dalamnya. Tahap berikutnya adalah meninjau lebih lanjut mengenai nama dan fungsi pada tiap ruangan serta mengukur luas bangunan bersama pemilik rumah tersebut. Selanjutnya adalah melakukan dokumentasi pada bagian arsitektur, interior, fasade, maupun furniture di rumah tersebut untuk memberikan gambaran awal penggunaan material yang memiliki aksen kolonial pada kasus.
PERANCANGAN DESAIN INTERIOR BUTIK BRIDAL DENGAN KONSEP ELYSIAN ETERNELLE Putri, Ni Putu Ayu Arina; Yupardhi, Toddy Hendrawan
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Butik bridal merupakan salah satu jenis usaha yang membutuhkan desain interior yang tidak hanya estetis tetapi juga fungsional untuk mendukung kenyamanan pelanggan. Konsep Elysian Eternelle dipilih untuk menciptakan suasana elegan dan abadi yang dapat memberikan pengalaman istimewa bagi calon pengantin. Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain interior butik bridal yang mengintegrasikan elemen estetika, fungsi, dan identitas butik secara optimal. Metode yang digunakan meliputi pengumpulan dan analisis data melalui observasi, wawancara, dan studi literatur mengenai kebutuhan ruang bridal. Proses desain dilakukan dengan pendekatan analisis kebutuhan ruang, penentuan konsep desain, pembuatan sketsa, dan pengaplikasian visual dalam bentuk rendering 3D. Hasil perancangan menunjukkan bahwa penerapan warna netral, material berkualitas tinggi, dan elemen dekoratif yang mendukung tema Elysian Eternelle diharapkan mampu menciptakan ruang yang mendukung aktivitas utama butik, seperti administrasi, konsultasi, fitting, dan display koleksi gaun. Desain interior butik bridal melalui konsep Elysian Eternelle dengan gaya modern luxury menciptakan pengalaman pelanggan yang berkesan dan memperkuat identitas butik sebagai penyedia produk bridal eksklusif. Aksen geometri lengkung diaplikasikan dalam berbagai elemen desain untuk menciptakan kesan dinamis dan lembut yang menggambarkan kesempurnaan ruang. Selain itu, pencahayaan juga dirancang untuk menambah kesan mewah dan menarik perhatian pelanggan. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi desainer interior dan pemilik usaha bridal dalam merancang butik yang estetis, fungsional, dan mendukung kebutuhan operasional. Konsep ini juga dapat disesuaikan dengan berbagai gaya desain, memberikan inspirasi untuk menciptakan ruang yang elegan dan berkesan. Kata kunci : Desain Interior, Butik Bridal, Elysian Eternelle, Keindahan Abadi, Modern Luxury Abstract A bridal boutique is a type of business that requires an interior design that is not only aesthetic but also functional to support customer comfort. The concept of Elysian Eternelle was chosen to create an elegant and timeless ambiance that offers a special experience for brides-to-be. This study aims to design a bridal boutique interior that integrates aesthetic elements, functionality, and boutique identity optimally. The methods employed include data collection and analysis through observation, interviews, and literature studies regarding bridal space requirements. The design process was carried out using an approach that includes analyzing space needs, determining the design concept, creating sketches, and applying visuals in the form of 3D renderings. The design results show that the application of neutral colors, high-quality materials, and decorative elements supporting the Elysian Eternelle theme are expected to create a space that accommodates the main boutique activities, such as administration, consultation, fitting, and gown collection displays. The interior design of the bridal boutique, through the Elysian Eternelle concept with a modern luxury style, creates a memorable customer experience and strengthens the boutique's identity as a provider of exclusive bridal products. Curved geometric accents are applied across various design elements to evoke a dynamic yet soft impression, reflecting the perfection of the space. Furthermore, the lighting design enhances the luxurious feel and captures the attention of customers. This research is expected to serve as a reference for interior designers and bridal business owners in designing boutiques that are aesthetic, functional, and supportive of operational needs. The concept can also be adapted to various design styles, providing inspiration to create elegant and memorable spaces. Keywords : Interior Design, Bridal Boutique, Elysian Eternelle, Timeless Beauty, Modern Luxury
PENERAPAN DESAIN INTERIOR BALI KOLONIAL PURI MAYUN SINGHASARI Damayanti, Ni Kadek Dwi; Yanthi, Komang Ayu Emitha Budha; Putri, Ni Putu Ayu Arina; Reynata, Youlla
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/vastukara.v4i2.4447

Abstract

Salah satu bangunan Bali dengan konsep kolonial belanda yang masih bertahan dan menjadi salah satu ikon kawasan di Kabupaten Badung, Bali yaitu Puri Mayun Singhasari yang berlokasi di Jl. Ciung Wanara No.42, Blahkiuh, Kec. Abiansemal, Kab. Badung, Bali. Puri ini didirikan pada tanggal 17 April 1935. Pendirinya yaitu I Gusti Agung Made Oka dan Adik-adiknya (Putera Bhatara Ring Lambing). Puri ini termasuk rumah kolonial Bali karena menggunakan gaya arsitektur Belanda yang yang muncul akibat kedatangan Belanda di Bali. Rumah kolonial Bali ini banyak menggunakan bentuk infrastuktur dan bangunan-bangunan dengan memiliki langgam arsitektur Kolonial dan mengadopsi gaya neo klasik yang bertolak belakang dari Yunani dan juga Romawi. Gaya arsitektur rumah kolonial Bali pada Puri Mayun Singhasari dapat dilihat pada fasad bangunan yang simetris (indische empire),elemen pembentuk ruang, penggunaan warna - warna yang netral, penggunaan material alami, dan penggunaan berbagai furniture khas Belanda. Namun sudah terdapat beberapa perubahan pada bagian yang terdapat dalam interior bangunan tersebut yang diakibatkan oleh bahan bangunan yang sudah tidak memadai atau sudah tidak dapat berfungsi dengan baik, namun untuk penempatan ruang masih sama akan tetapi terdapat beberapa perubahan fungsi ruang. Tujuan studi ini adalah untuk Menelaah arsitektur dan interior bangunan melalui material dan furniture yang digunakan, mengetahui bangunan rumah Bali dengan konsep kolonial, mengetahui sejarah berdirinya bangunan rumah tersebut, serta dapat menganalisis dan mengumpulkan data ruangan dan fungsi ruangan di bangunan tersebut. Metode yang digunakan adalah model penelitian observasi, yang diawali dengan observasi pada Puri Mayun Singhasari Blahkiuh. Rumah ini sesuai dengan konsep “Rumah Bali Kolonial” yang menggunakan arsitektur, furniture, dan aksen kolonial di dalamnya. Tahap berikutnya adalah meninjau lebih lanjut mengenai nama dan fungsi pada tiap ruangan serta mengukur luas bangunan bersama pemilik rumah tersebut. Selanjutnya adalah melakukan dokumentasi pada bagian arsitektur, interior, fasade, maupun furniture di rumah tersebut untuk memberikan gambaran awal penggunaan material yang memiliki aksen kolonial pada kasus.