Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Rekontruksi Pembelajaran Komunikasi Digital Modulasi QPSK dengan Rewiring Modicom 5/1 dan Modicom 5/2 Pambudi, Wisnu Setyo; Setiawan, Rudi
Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (SENASTINDO) Vol. 4 (2022): Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (Senastindo)
Publisher : Akademi Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54706/senastindo.v4.2022.171

Abstract

Communication systems are very decisive in modern warfare, the use of long-range weapons without crew requires a long-distance communication system using digital modulation communication. One of the basics of digital modulation communication that is important is QPSK modulation, so the Department of Electronics develops learning by conducting research on QPSK modulation and demodulation by conducting research on series block systems built on Modicom 5/1 and Modicom 5/2. Modicom 5/1 consists of blocks, namely the separation of serial data into MSB and LSB data, Unipolar to bipolar converters, Modulator I and Modulator Q and the summation of the Op-Amp. The Modicom 5/2 consists of a QPSK detector, a two-order filter, a comparator and a decoder differential. The results of the study prove that serial data from modicom 3/1 is in the form of serial data (D0,D1,D2,D3,D4,D5) separated by MSB data separator blocks (D0,D2,D4) and LSB (D1,D3,D5), serial data MSB and LSB (unipolar data standard (0V/+5V)) are converted to bipolar standard digital data (-4V/+4V) by a unipolar to bipolar converter block system. Balance Modulator (IC 1496) with MSB signal input ( I ) on modulator 1 carrier frequency of 960kHz (∟0º) and 960 kHz (∟-180º) on modulator 2 is LSB (Q) will output data in the form of an analog sine signal with a frequency of 960 KHz with different phase according to carrier signal '0'=∟-90º or '1'=∟-270 . the sum of the Module I and Q signal modules into phase angles of 00(45º),10(135º),11(225º), 01 (315º). The QPSK detector by means of the information signal is generated 4 times, the phase is detected (IC PLL) then divided by 4 , phase difference angle as control switch signal I and Q to get signal I and signal Q . The I and Q signals are filtered by fourth order butterworth then the I and Q signal data as comparator inputs to get a logic 0 or 1. Data I and O as logic data (0/1) as MSB and LSB data are combined again into discrete serial data with blocks differential decoder by using the PISO register (parallel input serial output) using IC 17HC175.
Analisis Sistem Pendeteksi Jarak Aman Mata Terhadap Layar Monitor Berbasis Python Menggunakan Algoritma Haar-Cascade Anam, Tiaz Choirul; Fahrurozi, Muhammad; Pambudi, Wisnu Setyo
Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (SENASTINDO) Vol. 5 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (Senastindo)
Publisher : Akademi Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54706/senastindo.v5.2023.258

Abstract

Semakin majunya teknologi dewasa ini mendorong teknologi perang hingga generasi ke-6. Perang generasi ke-6 adalah perang yang melibatkan teknologi kecerdasan buatan, satelit, dan robotik. Juga mengisyaratkan bahwa perang telah melampaui cara-cara konvensional, tak lagi harus saling berhadapan atau face-to-face. Perang generasi ke-6 juga melibatkan kendali C4ISR, yaitu Command, Control, Communication, Computer, Intelligence, Surveillance, dan Reconnaissance. Hal ini berujung kepada peningkatan penggunaan gadget pendukung seperti laptop atau komputer. Penggunaan gadget dalam waktu yang lama menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan khususnya bagian mata. Penulis menganalisis sistem program yang berfungsi sebagai pengukur jarak antara wajah dan mata dengan layar monitor berbasis bahasa pemrograman python menggunakan algoritma Haar-cascade Classifier. Program bekerja dengan mengakses kamera bawaan atau yang terintegrasi dengan gadget sebagai sensor. Apabila jarak mata dan wajah dengan layar monitor terlalu dekat, program memberikan pesan peringatan disertai suara buzzer. Hasil pengujian program dapat mendeteksi jarak antara mata dan wajah dengan layar monitor hampir sama seperti jarak aslinya. Program dapat mendeteksi mata dan wajah lebih dari satu subjek dalam satu frame dan dapat bekerja dalam kondisi cahaya ruangan yang minim. Sistem ini harapannya dapat diaplikasikan pada lab komputer yang ada di satuan pendidikan dan satuan operasi untuk menjaga kesehatan mata para personel karena personel merupakan sumber daya yang penting guna mempersiapkan perang generasi ke-6.
Perspektif Global Teknologi 5G, Keamanan Jaringan dan Ancaman pada Militer ( A Global Perspectives on 5G Technology, Network Security and Threats to the Military ) Pambudi, Wisnu Setyo; Takumi, Tanaka
Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (SENASTINDO) Vol. 6 (2024): Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (Senastindo)
Publisher : Akademi Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generasi pertama komunikasi seluler (1G) sebenarnya baru dimulai kurang lebih 40 tahun yang lalu. Pada fase awal ini, panggilan telepon seluler (nirkabel) sudah dapat dilakukan antar perangkat komunikasi, meskipun masih ditemukan beberapa keterbatasan teknologi, termasuk masalah keamanan jaringan dan sistem. Generasi berikutnya membawa kemajuan signifikan dan peningkatan dalam diversifikasi layanan. Saat ini, dunia sudah dihadapkan pada era generasi kelima teknologi komunikasi seluler (5G), meskipun mayoritas infrastruktur yang digunakan masih bertumpu pada pendahulunya (4G). Kekhawatiran tentang keamanan jaringan 5G menjadi topik utama di seluruh penjuru dunia, khususnya setelah pemerintah Amerika Serikat memboikot salah satu raksasa industri 5G, yaitu Huawei, terkait masalah keamanan informasi yang berhubungan erat dengan kebijakan pemerintah Cina. Ditambahkan, teknologi 5G memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam dunia militer, yang memungkinkan komunikasi yang lebih cepat, lebih aman, dan lebih efisien dalam penggunaan pada operasi militer. Artikel ini membahas fitur-fitur utama teknologi 5G dan kompleksitas serta pentingnya keamanan jaringan 5G dan potensi ancaman dalam penerapannya di dunia militer.