Madyo Utomo, Kurniawan Dwi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Iman di Era Digital: Pengaruh Media Sosial terhadap Formasi Rohani Orang Muda Katolik Generasi Z di Malang Madyo Utomo, Kurniawan Dwi
Seri Filsafat Teologi Vol. 35 No. 34 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Widya Sasana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35312/serifilsafat.v35i34.278

Abstract

Penelitian ini mengkaji pengaruh media sosial terhadap pembentukan dan perkembangan iman orang muda Katolik Generasi Z. Latar belakang penelitian ini berangkat dari realitas bahwa media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan generasi muda, memengaruhi cara mereka berelasi, mencari makna, dan mengekspresikan iman. Tujuan penelitian ini adalah memahami bagaimana media sosial membentuk kehidupan rohani orang muda serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memperkuat atau justru melemahkan pertumbuhan iman di tengah budaya digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologis, melalui wawancara mendalam terhadap enam belas mahasiswa Katolik yang aktif menggunakan media sosial. Analisis tematik dilakukan untuk menemukan pola pengalaman, persepsi, dan refleksi spiritual partisipan terhadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki pengaruh ganda terhadap kehidupan iman. Di satu sisi, ia dapat melemahkan iman melalui perbandingan sosial, kecanduan digital, dan berkurangnya relasi tatap muka. Namun di sisi lain, media sosial juga memperkaya iman dengan menyediakan akses mudah terhadap Kitab Suci, homili, renungan rohani, dan komunitas iman daring. Ketahanan iman orang muda bergantung pada dukungan lingkungan, literasi digital, dan disiplin rohani pribadi
Racang Ngi’is sebagai Upacara Pendewasaan Diri Perempuan Riung-Flores (Tinjauan Filosofis-Antropologis Filsafat Nilai Max Scheler) Botu, Firgianus; Madyo Utomo, Kurniawan Dwi
Forum Vol 53 No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologia dan Filsafat Widya Sasana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35312/forum.v53i1.630

Abstract

Fokus penelitian ini menggali nilai-nilai etis yang terkandung dalam upacara Racang Ngi’is dan mengelaborasikan dengan konsep nilai menurut Max Scheler. Racang Ngi’is adalah upacara pendewasaan diri perempuan Riung-Flores. Setiap gadis Riung yang dipandang dewasa secara adat dan siap membina hidup rumah tangga harus melewati upacara tersebut. Akan tetapi, saat ini upacara Racang Ngi’is kurang diminati baik oleh generasi muda maupun masyarakat Riung. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya; pertama, tidak ditemukan sumber tertulis tentang tata cara pelaksanaan upacara Racang Ngi’is. Kedua biaya yang cukup malah dan ketiga kaum muda Riung lebih tertarik terhadap budaya asing. Akibatnya, banyak gadis yang hidup berumah tangga tanpa melaksanakan upacara Racang Ngi’is terlebih dahulu. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur terkait tulisan-tulisan yang membahas tema penelitian dan mewawancarai beberapa narasumber sebagai sumber primer penelitian. Peneliti juga mengkaji beberapa artikel yang membahas proses pendewasaan diri di beberapa daerah seperti Nagekeo, Sabu, dan Bali sebagai sumber sekunder. Peneliti menemukan bahwa upacara Racang Ngi’is memiliki empat nilai yang terkandung di dalamnya yakni nilai kegembiraan, sosial, kepercayaan dan religius. Nilai-nilai tersebut memiliki tingkatan atau hierarki nilai dari yang terendah (kegembiraan) sampai tertinggi (religius). This research explores the ethical values contained in the Racang Ngi'is ceremony and elaborates on the concept of value according to Max Scheler. Racang Ngi'is is a coming-of-age ceremony for Riung-Flores women. Every Riung girl who is considered mature by custom and ready to build a household must go through the ceremony. However, currently the Racang Ngi'is ceremony is of less interest to both the younger generation and the Riung community. This is due to several factors including; firstly, no written sources were found about the procedures for performing the Racang Ngi'is ceremony. Secondly, the cost is quite prohibitive and thirdly the youth of Riung are more interested in foreign cultures. As a result, many girls married without performing the Racang Ngi'is ceremony first. The researcher used a qualitative method with a literature study approach related to writings that discuss the research theme and interviewed several sources as primary sources of research. The researcher also reviewed several articles that discussed the process of self-maturation in several regions such as Nagekeo, Sabu, and Bali as secondary sources. The researcher found that the Racang Ngi'is ceremony has four values contained in it, namely joy, social, belief and religious values. These values have a level or hierarchy of values from the lowest (joy) to the highest (religious).
Iman di Era Digital: Pengaruh Media Sosial terhadap Formasi Rohani Orang Muda Katolik Generasi Z di Malang Madyo Utomo, Kurniawan Dwi
Seri Filsafat Teologi Vol. 35 No. 34 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Widya Sasana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35312/serifilsafat.v35i34.286

Abstract

Penelitian ini mengkaji pengaruh media sosial terhadap pembentukan dan perkembangan iman orang muda Katolik Generasi Z. Latar belakang penelitian ini berangkat dari realitas bahwa media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan generasi muda, memengaruhi cara mereka berelasi, mencari makna, dan mengekspresikan iman. Tujuan penelitian ini adalah memahami bagaimana media sosial membentuk kehidupan rohani orang muda serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memperkuat atau justru melemahkan pertumbuhan iman di tengah budaya digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologis, melalui wawancara mendalam terhadap enam belas mahasiswa Katolik yang aktif menggunakan media sosial. Analisis tematik dilakukan untuk menemukan pola pengalaman, persepsi, dan refleksi spiritual partisipan terhadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki pengaruh ganda terhadap kehidupan iman. Di satu sisi, ia dapat melemahkan iman melalui perbandingan sosial, kecanduan digital, dan berkurangnya relasi tatap muka. Namun di sisi lain, media sosial juga memperkaya iman dengan menyediakan akses mudah terhadap Kitab Suci, homili, renungan rohani, dan komunitas iman daring. Ketahanan iman orang muda bergantung pada dukungan lingkungan, literasi digital, dan disiplin rohani pribadi.