Pemaafan merupakan salah faktor penting kesuksesan dan kegagalan dalam hubungan romantis. Alat ukur yang paling banyak digunakan dalam penelitian tentang pemaafan di Indonesia adalah Skala Transgression-Related Interpersonal Motivation (TRIM-18). Namun, belum ada penelitian yang melakukan adaptasi dengan tertib secara prosedur disertai dengan konteks. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi Skala TRIM-18 dengan panduan dan metode adaptasi alat ukur lintas budaya yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu (1) penerjemahan awal, (2) sintesis hasil terjemahan, (3) penerjemahan kembali, (4) kaji komite ahli, (5) uji coba, (6) pengumpulan dokumentasi alat ukur. Subjek penelitian berjumlah 312 partisipan yang dipilih menggunakan teknik convenience sampling dengan kriteria, yakni berusia 18-40 tahun, sedang atau pernah menjalani hubungan romantis (pacaran dan/atau pernikahan) minimal 6 bulan, serta memiliki pengalaman menyakitkan karena terlibat konflik atau kesalahan dari pasangan atau mantan pasangan. Pengumpulan data dilakukan secara daring, kemudian dilakukan pengujian validitas dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA) serta pengujian reliabilitas dengan Cronbach-Alpha menggunakan JASP 16.3. Hasil uji coba diperoleh nilai koefisien reliabilitas () sebesar 0,911 dan koefisien validitas (factor loading) berkisar 0,454-0,927. Dengan demikian, TRIM-18 versi Indonesia merupakan instrumen yang valid dan reliabel untuk mengukur pemaafan pada dewasa awal dengan konteks pengalaman menyakitkan dalam hubungan romantis.