Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau dalam Mengurangi Pencemaran Udara di Kawasan Metropolitan Surakarta untuk Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) Musyary, Muhammad Daffa; Buchori, Imam
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v8i2.137-149

Abstract

ABSTRAKRuang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Metropolitan Surakarta berkurang dari 35% di tahun 1980-an menjadi kurang dari 10% di tahun 2021 yang berarti luasan RTH tersebut tidak memenuhi standar menurut UU no 26 tahun 2007. Hal tersebut berdampak pada kualitas lingkungan perkotaan salah satunya adalah pencemaran udara yang merupakan pilar lingkungan dari Sustainable Development Goals (SDGs). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis luasan RTH ideal dalam membantu mengurangi pencemaran udara di Kawasan Metropolitan Surakarta. Metode yang digunakan adalah analisis spasial menggunakan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dan Landscape Pattern Metrics untuk melihat pengaruh dan korelasi antara kerapatan RTH dengan pencemaran udara di tahun 2012 - 2022. Hasil analisis menunjukkan bahwa kerapatan RTH hasil NDVI berbanding terbalik dengan pencemaran udara dimana semakin menurun luasan RTH maka akan semakin tinggi nilai Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kawasan Metropolitan Surakarta. Berdasarkan analisis trendline, strategi yang perlu dilakukan adalah meningkatkan luas RTH sebesar 50 Ha setiap tahun agar nilai ISPU di tahun 2030 menjadi 41,4 masuk dalam kategori udara sehat.Kata kunci: Ruang Terbuka Hijau, Pencemaran Udara, Kawasan Metropolitan Surakarta ABSTRACTGreen open space in the Surakarta Metropolitan Area has decreased from 35% in the 1980s to less than 10% in 2021, which means that the green open space does not meet the standards according to Law No. 26 of 2007. This has an impact on the quality of the urban environment, one of which is contamination. air which is the environmental pillar of the Sustainable Development Goals (SDGs). The aim of this research is to analyze the ideal green open space area to help reduce air pollution in the Surakarta Metropolitan Area. The method used is spatial analysis using the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) and Landscape Pattern Metrics to see the influence and correlation between green open space density and air contamination in 2012 - 2022. The results of the analysis show that the NDVI based green open space density is inversely proportional to air contamination, which is increasing As the area of green open space increases and decreases, the higher the ISPU value in the Surakarta Metropolitan Area. Based on trendline analysis, the strategy that needs to be implemented is to increase the green open space area by 50 Ha every year so that the ISPU value in 2030 becomes 41.4 in the healthy air category.Keywords: Green open space, Air Pollution, Surakarta Metropolitan Area
DINAMIKA URBAN HEAT ISLAND DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2013-2021 Nugroho, Fadjar Iman; Adistio, M. Farry; Aaron Mambu, Dwight Viosela; Nouri, Mh. Nateq; Musyary, Muhammad Daffa
Jurnal Spasial Vol 12, No 1 (2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/js.v12i1.9756

Abstract

Land clearing into built-up areas can cause the urban heat island phenomenon which can have an impact on microclimate change, especially in urban areas. This study aims to determine the effect of land cover dynamics, vegetation density (NDVI), and buildings (NDBI) on surface temperature in Pekanbaru City in 2013-2021, based on interpretation of Landsat 8 imagery in 2013 and 2021. Supervised classification-maximum likelihood analysis was used to identify land cover, and calculation of pixel values to identify temperature conditions, vegetation density index, and buildings using ENVI 5.3 and ArcGIS 10.5 software. Furthermore, multinomial logistic regression analysis was conducted using SPSS 25 software between the variables of land cover classification, vegetation density and buildings on land surface temperature to determine the factors that significantly affect the Urban Heat Island phenomenon in Pekanbaru City. The results of this study indicate that there is a relationship between land cover change and temperature increase in Pekanbaru City with a sig. value of <0.05. This indication is related to the increase in settlement area of 2,263 ha causing an increase in high temperature class (29-330C) which is spatially concentrated in Pekanbaru City.
Prakiraan Kebutuhan Jasa Angkut Rencana Pelabuhan Tanjung Pakuk,Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung Musyary, Muhammad Daffa; Gigih Pilihanto
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol. 26 No. 1 (2024): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Sekretariat Badan Kebijakan Transportasi, Formerly by Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v26i1.2347

Abstract

Pelabuhan memainkan peran penting dalam mengembangkan daerah terpencil dan pulau-pulau kecil sebagai pusat jaringan transportasi laut. Perencanaan pelabuhan perlu mempertimbangkan proyeksi prakiraan jasa angkut untuk menganalisis rencana kebutuhan fasilitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prakiraan jasa angkut berupa penumpang, barang, dan kapal untuk menjadi acuan dalam menentukan kebutuhan fasilitas Pelabuhan Tanjung Pakuk. Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif, meliputi proyeksi penduduk dan analisis pergerakan barang, penumpang, serta kapal selama 20 tahun ke depan. Berdasarkan hasil analisis pergerakan barang, jumlah arus bongkar barang dan arus muat barang dua puluh tahun ke depan, prediksi arus bahan pokok yang masuk adalah 255 ton dan prediksi arus bahan pokok yang keluar adalah 160 ton. Dengan perhitungan proyeksi arus bahan pokok, berdasarkan data Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung bahwa sekitar 60%-80% barang masuk ke dalam gudang dan 20%-40% barang sisanya langsung disalurkan, maka dalam perencanaan pembangunan gudang pelabuhan perlu mempertimbangkan kapasitas ruang untuk 332 ton barang bongkar muat. Sedangkan hasil analisis proyeksi penumpang dan kapal di Pelabuhan Tanjung Pakuk pada dua puluh tahun mendatang yaitu 31.403 penumpang dan 5.234 kapal dengan rata-rata per hari adalah 86 penumpang dan 14 kapal. Maka dari dalam perencanaan pembangunannya perlu dipertimbangkan pembangunan terminal penumpang dengan kapasitas untuk 86 penumpang dan dermaga yang dapat menampung kapal dengan jumlah empat belas per harinya. Temuan ini memberikan panduan penting bagi perencanaan fasilitas pelabuhan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan memenuhi kebutuhan transportasi laut.