Prevalensi Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2013 ke tahun 2018 dan terus meningkat setiap tahunnya, dimana DM juga merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi perhatian di Indonesia. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya DM terutama pada pegawai pemerintahan. Tujuan penelitian yakni untuk melihat determinan kejadian diabetes mellitus pada pegawai pemerintahan di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah secondary research dengan desain penelitian cross sectional. Data yang digunakan bersumber dari data Riset Kesehatan Dasar 2018, dengan jumlah sampel 28.558 pegawai pemerintahan. Variabel yang diteiliti yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, hipertensi, aktivitas fisik, merokok, konsumsi buah dan sayur, kesehatan jiwa, dan status gizi. Analisis dilakukan menggunakan analisis Complex Samples Chi-Square. Hasil penelitian in didapatkan prevalensi diabetes mellitus pada pegawai pemerintahan di Indonesia (2018) sebesar 4,2%. Ada hubungan antara usia 40-65 tahun dan > 65 tahun, jenis kelamin laki-laki, mengalami hipertensi, status merokok, dan kesehatan jiwa (stress) dengan kejadian DM. Tidak ada hubungan antara pendidikan, aktifitas fisik, konsumsi sayur dan buah, dan status gizi terhadap kejadian DM pada pegawai pemerintahan di Indonesia. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, hipertensi, status merokok, konsumsi alkohol, dan kesehatan jiwa (stress) dengan kejadian diabetes mellitus pada pegawai pemerintahan di Indonesia tahun 2018. Disarankan pegawai pemerintah untuk melakukan perubahan gaya hidup yang seimbang, seperti mengurangi konsumsi makanan berisiko, tidak merokok, meningkatkan aktivitas fisik, dan mengurangi stres. Kata Kunci: Determinan, Diabetes Mellitus, Pegawai Pemerintah