Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TRAUMA MASA KECIL DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEPRIBADIAN HARTOYO, AGUNG; WULANDARI, SALSA
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v3i2.3259

Abstract

Childhood trauma is a traumatic experience that occurs in childhood that can have long-term and serious impacts on an individual's mental and physical health. This study aims to systematically review the scientific literature on the impact of childhood trauma on an individual's personality. A literature search was conducted using the PubMed and Science Direct databases following the PRISMA guidelines showing that childhood trauma, including experiences such as abuse, sexual abuse, and domestic violence, can increase the risk of psychiatric disorders such as chronic anxiety, OCD, borderline personality disorder and increase the risk of Borderline Personality Disorder (BPD) and Major Depressive Disorder (MDD). In addition, individuals who experience childhood trauma tend to experience distrust, difficulty in forming healthy relationships, can increase the aging process and increase the risk of disease and can affect high-frequency heart rate variability in women who experience depression. The impact of this trauma is not only limited to aspects of mental and physical health, but also affects cognitive function, adolescent neural network development, and brain volume ABSTRAKTrauma masa kanak-kanak merupakan pengalaman traumatis yang terjadi pada masa kanak-kanak yang dapat memiliki dampak jangka panjang dan serius terhadap kesehatan mental dan fisik individu. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau secara sistematis literatur ilmiah mengenai dampak trauma masa kanak-kanak terhadap kepribadian individu. Pencarian literatur dilakukan menggunakan database PubMed dan Science Direct dengan mengikuti pedoman PRISMA menunjukkan bahwa trauma masa kanak-kanak, termasuk pengalaman seperti penganiayaan, pelecehan seksual, dan kekerasan dalam rumah tangga, dapat meningkatkan risiko gangguan kejiwaan seperti kecemasan kronis, OCD, gangguan kepribadian ambang dan meningkatkan resiko Borderline Personality Disorder (BPD) dan Major Depressive Disorder (MDD). Selain itu, individu yang mengalami trauma masa kanak-kanak cenderung mengalami ketidakpercayaan, kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat,dapat meningkatkan proses penuaan dan meningkatkan risiko penyakit dan dapat mempengaruhi variabilitas detak jantung frekuensi tinggi pada wanita yang mengalami depresi. Dampak trauma ini tidak hanya terbatas pada aspek kesehatan mental dan fisik, tetapi juga memengaruhi fungsi kognitif, perkembangan jaringan saraf remaja, dan volume otak
Deskripsi Kualitas Tidur dan Pengaruhnya terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa Wulandari, Salsa; Pranata, Rio
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 10 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/jpkr.v10i1.3414

Abstract

Tidur adalah faktor penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental serta memiliki peran dalam meningkatkan kinerja akademik mahasiswa. Gangguan tidur, terutama insomnia, seringkali dialami oleh mahasiswa dan dapat memberikan dampak negatif terhadap kualitas konsentrasi belajar mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pentingnya kualitas tidur bagi mahasiswa dalam mendukung konsentrasi belajar yang optimal. Menggunakan penelitian kuantatif deskriptif dengan sampel sebanyak 52 mahasiswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebar melalui googleform. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki indeks kualitas tidur pada aspek kualitas tidur yang tergolong sangat baik ada 9%, baik 58%, buruk 29% dan sangat buruk 4%, indeks kualitas tidur pada aspek latensi tidur yang tergolong sangat baik ada 21%, baik 33%, buruk 35% dan sangat buruk 11%, indeks kualitas tidur pada aspek durasi tidur yang tergolong sangat baik ada 10%, baik 31%, buruk 42% dan sangat buruk 17%, indeks kualitas tidur pada aspek efisiensi tidur yang tergolong sangat baik ada 77%, baik 19%, buruk 2% dan sangat buruk 2%, indeks kualitas tidur pada aspek gangguan tidur yang tergolong sangat baik ada 0%, baik 48%, buruk 52% dan sangat buruk 0%, indeks kualitas tidur pada aspek penggunaan obat sangat baik ada 92%, baik 0%, buruk 2% dan sangat buruk 0% dan indeks kualitas tidur pada aspek disfungsi di siang hari yang tergolong sangat baik ada 2%, baik 4%, buruk 38% dan sangat buruk 56%. Sehingga pada aspek keseluruhan yang telah dianalisis, responden yang memiliki indeks kualitas tidur yang tergolong sangat baik ada 8%, baik 65%, buruk 27% dan sangat buruk 0%.