Abstract. Family communication is an important aspect in the formation of behavior that will affect the attitude and growth of children because it contains elements of education. Nowadays, many parents are willing to separate from their children, so that their children get the best university in achieving their desired goals. This long-distance family communication often experiences obstacles. The purpose of this research is to find out the experience of communication in long-distance relationships between children and parents in maintaining family harmony and to find out how long-distance relationships can provide meaning in maintaining family communication. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach. The data collection methods used in this research are interviews and observations. The theory used is family relationship scheme theory. The findings of this study are that they conduct long-distance communication with parents to maintain harmony by conducting intense communication. The drivers of this communication are financial support, a sense of loss and longing, while the inhibiting motives are bad networks, and each other's busyness. Then the meaning obtained from this experience is to become more familiar, communication becomes more open, and more appreciative of the time when they are together. Abstrak. Komunikasi keluarga merupakan aspek penting dalam pembentukan perilaku yang akan mempengaruhi sikap dan pertumbuhan anak karena didalamnya mengandung unsur pendidikan. Saat ini banyak orang tua yang rela berpisah dengan anak, agar anak mendapatkan universitas yang terbaik dalam meraih cita-cita yang diinginkan. Komunikasi keluarga jarak jauh ini sering mengalami kendala. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman komunikasi dalam hubungan jarak jauh antara anak dengan orang tua dalam menjaga keharmonisan keluarga dan untuk mengetahui bagaimana hubungan jarak jauh dapat memberikan makna dalam menjaga komunikasi keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini wawancara dan observasi. Teori yang dipakai menggunakan teori skema hubungan keluarga. Temuan penelitian ini yaitu mereka melakukan komunikasi jarak jauh dengan orang tua untuk menjaga keharmonisan dengan melakukan komunikasi yang intens. Pendorong komunikasi ini yaitu dukungan finansial, rasa kehilangan dan kerinduan, Sedangkan motif penghambatnya yaitu jaringan yang buruk, dan kesibukan satu sama lain. Lalu makna yang didapat dari pengalaman ini yaitu menjadi lebih akrab komunikasi menjadi lebih terbuka, dan lebih menghargai waktu pada saat sedang bersama.