Abstract. Poverty is an indication of the community's incapacity to enhance competitiveness to achieve well-being. One form of performance of local government organizations at the district level can manifest as services to the community in the form of development programs. Through the implementation of village programs in Cianjur Regency involving participatory communication, the results of the relationship between participatory communication in the Limbangan Sari Village Program and community well-being are needed. This study aims to determine the relationship between participatory communication in the Limbangan Sari Village Program and material well-being, social well- being, and emotional well-being of the community. The methodology used is a quantitative correlation research approach and random sampling data collection techniques. The population in this study amounted to 500 people with a sample size of 181 people. The results show a strong relationship between participatory communication variables and community well-being variables. The findings of this study are expected to enhance understanding of the relationship between participatory communication in village programs and community well-being. Abstrak. Kemiskinan merupakan indikasi ketidakberdayaan masyarakat dalam meningkatkan daya saing untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Salah satu bentuk kinerja organisasi pemerintahan daerah kabupaten dapat berwujud pelayanan kepada masyarakat berupa program pembangunan. Dengan dilaksanakannya program desa di Kabupaten Cianjur yang melibatkan komunikasi partisipatif, diperlukannya hasil dari hubungan antara komunikasi partisipatif dalam Program Desa Limbangan Sari dengan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi partisipatif dalam Program Desa Limbangan Sari dengan kesejahteraan materi masyarakat, kesejahteraan bermasyarakat, dan kesejahteraan emosi masyarakat. Metodologi yang digunakan yaitu pendekatan penelitian kuantitatif korelasi dan teknik pengumpulan data random sampling. Populasi pada penelitian ini berjumlah 500 orang dengan pengambilan sampel pada 181 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara variabel komunikasi partisipatif dengan variabel kesejahteraan masyarakat. Temuan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai hubungan antara komunikasi partisipatif dalam program desa dengan kesejahteraan masyarakat.