Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Faktor yang Mempengaruhi Place Attachment Penghuni Permukiman Kumuh di RW 04 Kelurahan Kebon Manggis, Jakarta Timur Ananta, Bella; Wiranegara, Hanny W.; Supriyatna, Yayat
REKA RUANG Vol 6 No 1 (2023): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v6i1.3826

Abstract

RW 04 Kelurahan Kebon Manggis merupakan salah satu RW kumuh yang berada di bantaran Sungai Ciliwung Jakarta yang penghuninya hendak direlokasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ke rusunawa. Namun banyak dari mereka yang menolak dan tetap memilih tinggal di tempat tersebut. Fenomena ini dapat dijelaskan melalui konsep place attachment. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi place attachment penghuni RW 04 Kelurahan Kebon Manggis. Faktor kedekatan, keterjangkauan, dan keterikatan sosial adalah yang akan diuji pengaruhnya pada place attachment. Sementara place attachment diukur melalui identitas tempat dan ketergantungan tempat berdasarkan Place Attachment Index. Desain penelitian adalah metode survei angket dengan instrumen penelitian menggunakan skala Likert. Sampel berjumlah 100 responden.Teknik analisis menggunakan teknik regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kedekatan dan keterjangkauan berpengaruh signifikan pada place attachment penghuni RW 04 Kelurahan Kebon Manggis. Faktor keterjangkauan memiliki pengaruh paling besar dibandingkan faktor lainnya. Artinya, dalam merelokasi mereka, Pemda perlu memperhatikan faktor keterjangkauan biaya hunian serta faktor kedekatan dengan berbagai fasilitas yang umumnya mereka butuhkan.
Tingkat Sense of Place Penghuni Rusunami Zahrah Zahira; Wiranegara, Hanny W.; Supriyatna, Yayat
REKA RUANG Vol 6 No 1 (2023): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v6i1.3829

Abstract

Di tengah keterbatasan lahan, penyediaan rusunami di DKI Jakarta merupakan solusi alternatif dalam memenuhi kebutuhan hunian di perkotaan secara berkelanjutan. Sense of place merupakan salah satu unsur dalam menilai keberlanjutan pembangunan rusunami. Konsep ini diukur melalui place identity, place attachment, dan place dependence. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat sense of place pada penghuni rusunami. Sampel rusunami dipilih Sentra Timur Residence dan Kebagusan City yang mewakili rusunami yang dibangun oleh pengembang swasta maupun pengembang pemerintah yang bekerjasama dengan swasta. Metode penelitian menggunakan metode survey angket. Teknik analisis memakai second order confirmatory factor dan analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat sense of place adalah rendah baik uji bersama-sama maupun uji per kasus. Dimensi sense of place yang dianggap penting oleh penghuni adalah place identity dan place attachment dengan indikator yang signifikan meliputi kelengkapan fasilitas dan lokasi rusunami. Berdasarkan hasil tersebut bagi pengembang agar penyediaan rusunami dapat berkelanjutan perlu memperhatikan ketersediaan fasilitas pada rusunami agar penghuni merasa nyaman dan enggan untuk berpindah. Selain itu perlu diperhatikan faktor lokasi rusunami yang menjadi faktor utama dalam pemilihan tempat tinggal.
A COMPARATIVE ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING HOUSING AFFORDABILITY FOR LOW-INCOME GROUPS IN SUBURBAN AREAS OF JAKARTA, INDONESIA Josephine, Esther; Wiranegara, Hanny W.; Supriatna, Yayat
International Journal on Livable Space Vol. 9 No. 1 (2024): URBAN DEVELOPMENT, HOUSING AFFORDABILITY, AND UTILITIES
Publisher : Jurusan Arsitektur - FTSP - Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/livas.v9i1.19647

Abstract

The suburban areas of Jakarta have been chosen for the provision of subsidized housing to meet the needs of the Low-Income Community (MBR). The affordability level for MBR is a critical consideration in the provision of such housing. Suburban areas offer an advantage over inner-city areas due to relatively lower land prices. As a result, the development of housing for MBR has shifted to Jakarta's suburbs such as Bogor, Tangerang, and Bekasi Regencies. Previous research reviews have identified factors influencing MBR housing affordability, including housing location, housing accessibility, and travel behavior. Aims: This study aims to identify factors influencing Housing MBR affordability in Jakarta's suburban areas, including Tangerang, Bekasi, and Bogor Regencies. Methodology and results: Research variables include housing affordability, housing location, housing accessibility, and travel behavior. The research design uses a survey questionnaire method. The number of respondents from each regency is 40 MBR families residing in subsidized housing, randomly selected. The analysis technique used is multiple linear regression using Smart-PLS software. The study results show that the factors of housing location and travel behavior affect MBR housing affordability, while the accessibility factor does not. Conclusion, significance and impact study: In suburban areas, to make housing affordable for MBR, it is necessary to provide easily accessible, integrated, and affordable public transportation infrastructure; provision of various facilities accessible by walking/cycling; and considering the density of MBR housing to attract various parties to provide facilities.
INDIKATOR SENSE OF PLACE KAMPUNG KOTA DAN RUSUNAWA Sari, Novita; Wiranegara, Hanny W.; Supriatna, Yayat
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Volume 9, Nomor 1, Januari 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v9i1.18167

Abstract

Konsep sense of place pada perumahan digunakan untuk menggambarkan ikatan antara penghuni dengan tempat tinggalnya. Dalam perencanaan perumahan, sense of place menjadi salah satu ukuran penting didalam membangun komunitas. Perumahan tidak sekedar sebagai tempat bernaung tetapi juga sebagai tempat yang dapat memunculkan ikatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi indikator sense of place pada kampung kota dan rusunawa. Kampung kota mewakili perumahan yang tumbuh alamiah, sedangkan rusunawa mewakili perumahan terencana. Sense of place memiliki tiga dimensi, yaitu place identity, place attachment dan place dependence. Setiap dimensi berturut-turut menggambarkan identitas penghuni, kecintaan penghuni atas tempat tinggalnya, dan ketergantungan penghuni pada tempat tinggalnya. Sebagai kasus kampung kota dipilih Kampung Kali Apuran, sedangkan rusunawa diambil Rusunawa Daan Mogot. Teknik pengumpulan data digunakan metode survei angket. Responden sebanyak 61 keluarga penghuni kampung kota dan 61 keluarga penghuni rusunawa. Teknik analisis menggunakan second order confirmatory factor analysis dengan bantuan SmartPLS. Hasil analisis menunjukkan bahwa identitas tempat, cinta tempat, dan ketergantungan pada tempat (orde pertama) terbukti dapat mengukur sense of place penghuni kampung kota maupun rusunawa. Perbedaan terletak pada orde kedua, yakni pada tingkat indikator dimensi sense of place. Indikator yang signifikan dan berlaku baik di kampung kota maupun rusunawa terletak pada dimensi place dependence, yakni ketersediaan berbagai fasilitas dan perumahan dapat memenuhi seluruh kegiatan penghuni. Ke dua indikator ini perlu menjadi perhatian pada setiap tipe perumahan agar terbangun komunitas.