Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Di Perusahaan Jasa Konstruksi PT. X Melvira, Jovita; Fauziah, Munaya
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 4, No 2 (2024): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.4.2.26-34

Abstract

Kelelahan kerja biasanya didefinisikan sebagai pengurangan kapasitas fungsional seseorang karena kelelahan yang ekstrem. Kelelahan dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang mungkin terkait dengan pekerjaan, tidak terkait dengan pekerjaan, atau kombinasi keduanya dan dapat terakumulasi dari waktu ke waktu. Data dari International Labour Organitation (ILO) menyatakan sekitar 32% pekerja di dunia mengalami kelelahan akibat pekerjaan yang mereka lakukan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja di PT. X pada tahun 2021 Metode yang digunakan kuantitatif bersifat cross sectional dengan data primer melalui kuesioner  yang disebar melalui google form. Teknik pengambilan sample adalah total sampling. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistic chi-square (α = 0,05) pada perangkat lunak statistic. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa lama tidur, waktu kerja, dan kebiasaan olahraga berhubungan dengan kelelahan kerja. Namun, variable status gizi, dan kebiasaan merokok tidak berhubungan dengan kelelahan kerja. Pekerja sebaiknya dapat mengatur waktu dengan baik agar waktu istirahat dapat tercukupi, disarankan membiasakan diri olahraga dan melakukan pergangan guna mengurangi kelelahan kerja. ---Work fatigue is usually defined as a reduction in a person's functional capacity due to extreme fatigue. Fatigue can be caused by factors that may be work-related, non-work-related, or a combination of both and can accumulate over time. Data from the International Labor Organization (ILO) states that around 32% of workers in the world experience fatigue due to the work they do. The purpose of this research is to determine the factors associated with work fatigue at PT. X in 2021 The quantitative method used is cross sectional with primary data through questionnaires distributed via Google Form. The sampling technique was total sampling, which was 43 respondents. The data analysis in this study used the chi-square statistical test (α = 0.05) on statistical software. The results of the bivariate test showed that sleep duration, working time, and exercise habits  were associated with work fatigue. However, the variable nutritional status, and smoking habits were not associated with work fatigue. Workers should be able to manage time well so that rest periods can be fulfilled, it is recommended to get used to have exercise habit and do stretching to reduce work fatigue
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Di PT. Baharu Penta Kencana Pada Tahun 2021 Melvira, Jovita; Fauziah, Munaya
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 5, No 1 (2024): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.5.1.13-27

Abstract

Kelelahan kerja biasanya didefinisikan sebagai pengurangan kapasitas fungsional seseorang karena kelelahan yang ekstrem. Kelelahan dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang mungkin terkait dengan pekerjaan, tidak terkait dengan pekerjaan, atau kombinasi keduanya dan dapat terakumulasi dari waktu ke waktu. Data dari International Labour Organitation (ILO) menyatakan sekitar 32% pekerja di dunia mengalami kelelahan akibat pekerjaan yang mereka lakukan.  Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja di PT. Baharu Penta Kencana pada tahun 2021 Metode: kuantitatif bersifat cross sectional dengan data primer melalui kuesioner  yang disebar melalui google form. Teknik pengambilan sample adalah total sampling. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistic chi-square (α = 0,05) pada perangkat lunak statistic. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa lama tidur (p= 0,012), waktu kerja (p-value = 0,012) dan kebiasaan olahraga (p= 0,000) berhubungan dengan kelelahan kerja. Namun, variable status gizi (p= 0,413), dan kebiasaan merokok (p = 0,692) tidak berhubungan dengan kelelahan kerja. Diharapkan menjadi masukan dalam mengambil sebuah keputusan untuk mengantisipasi kelelahan kerja. Selain itu, saran untuk pekerja sebaiknya dapat mengatur waktu dengan baik agar waktu istirahat dapat tercukupi, disarankan membiasakan diri olahraga dan melakukan peregangan guna mengurangi kelelahan kerja.---Work fatigue is usually defined as a reduction in a person's functional capacity due to extreme fatigue. Fatigue can be caused by factors that may be work-related, non-work-related, or a combination of both and can accumulate over time. Data from the International Labor Organization (ILO) states that around 32% of workers in the world experience fatigue due to the work they do. Research Objectives: to determine the factors associated with work fatigue at PT. Baharu Penta Kencana in 2021 Methods: quantitative descriptive, with cross sectional study design. primary data from questionnaires distributed via google form. The sampling technique was total sampling, which was 43 respondents. The data analysis in this study used the chi-square statistical test (α = 0.05) on statistical software. The results of the bivariate test showed that sleep duration (p= 0.012), working time (p-value = 0.012) and exercise habits (p= 0.000) were associated with work fatigue. However, the variable nutritional status (p = 0.413), and smoking habits (p = 0.692) were not associated with work fatigue. It is expected to be input in making a decision to anticipate work fatigue. In addition, suggestions for workers should be able to manage time well so that rest periods can be fulfilled, it is recommended to get used to have exercise habit and do stretching to reduce work fatigue.