Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
1.642
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Indonesian Journal of Theology Jurnal Teologi Cultivation IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Sola Gratia: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Jurnal Diakonia Jurnal Teologi Trinity
Sihombing, Salomo
Unknown Affiliation
Religion Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences Other

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

 1 
Friendship and Virtue Ethics in the Book of Job: Oleh Patricia Vesely Sihombing, Salomo
Indonesian Journal of Theology Vol 12 No 1 (2024): Edisi Reguler
Publisher : Asosiasi Teolog Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46567/ijt.v12i1.461

Abstract

A book review of Friendship and Virtue Ethics in the Book of Job.
Job's Body and the Dramatised Comedy of Moralising Sihombing, Salomo
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 6 No 2 (2022): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v6i2.454

Abstract

Resonansi Iman Jarak Jauh: Getaran Iman yang Berkeadilan (Sebuah Tafsir Mazmur 123) Sihombing, Salomo; Sidabutar, Benny Anton; Sihombing, Warseto Freddy
Jurnal Teologi Cultivation Vol 7, No 2 (2023): DESEMBER
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46965/jtc.v7i2.2392

Abstract

Kitab Mazmur dibagi ke dalam lima jilid, yaitu: Mazmur 1-41; 42-72; 73-89; 90-106 dan 107-150. Mazmur 123 merupakan bagian dari jilid ke lima atau jilid terakhir. Mazmur ini menarik untuk ditafsir ulang, karena memiliki urgensi baik secara biblis-teologis maupun praksis. Karenanya, artikel ini berfokus pada resonansi iman dari Pemazmur pada “konteks saat itu” dengan iman orang percaya pada “konteks saat ini.” Dengan demikian, kegelisahan yang diangkat tim penulis dalam tulisan ini merujuk kepada bagaimana menjembatani “gap” antara ekspresi beriman dari zaman Pemazmur ke zaman ini. Untuk mencapai hasil dari kegelisahan tersebut, maka tim penulis menggunakan metode penafsiran ulang (hermeneutika biblis) yang berdasar atau bersumber pada studi kepustakaan. Hasil yang ditemukan melalui proses tafsir ulang Mazmur 123 adalah soal ekspresi iman yang mengemuka dari para Pemazmur/Peziarah dalam kondisi terjadinya penindasan dan ketidakadilan. Ekspresi iman itu kemudian terungkap dalam permohonan yang mengarah kepada Tuhan yang menunjukkan perlindungan dan pertolongan/pembelaan. Karenanya, resonansi iman jarak jauh antarkonteks dari kehidupan Pemazmur/Peziarah dengan kehidupan orang percaya masa kini memberikan getaran yang sama soal iman yang berkeadilan.
Allah, Tanah, Dan Manusia: Mengurai Masalah Relasi Ketiganya Berdasarkan Yosua 21:43-45 Siringoringo, Radiman; Sihombing, Salomo
SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol 5, No 2 (2025): SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47596/sg.v5i2.320

Abstract

Dalam Perjanjian Lama (PL), terdapat beberapa bagian yang menggambarkan tentang relasi. Beberapa relasi yang dimaksud antara lain hubungan antara Allah dengan manusia (Kej. 1:26-27; Kel. 2:22-25; 4:22; 19:4-5; 15:17; 32:13), relasi antara Allah dengan ciptaan (Kej. 1; Mzm. 24:1; 33:6), kemudian relasi antara ciptaan dengan ciptaan lainnya (Kej. 1:28; 2:15) dan juga relasi antara Allah, manusia, dan ciptaan lainnya, salah satunya adalah tanah (Kej. 1:26-28; 12:2; 17:2; Im. 25:38; 25:42-45, 53-55; Ul. 4:21-29; Im. 25:38; 7:7-9; Yos. 21:1-45). Artikel ini berfokus pada masalah relasi antara Allah, tanah, dan manusia menurut Yosua 21:43-45. Penelitian ini dilakukan melalui kajian pustaka (kualitatif). dengan kajian hermeneutis-eksegesis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemulihan relasi antara Allah, tanah, dan manusia merupakan kunci untuk mengatasi masalah yang dimaksud.Kata Kunci: Allah; Yosua 21:43-45; tanah; manusia; relasi
Studi Intertekstual terhadap Misphat dan Dalihan Na Tolu: Membaca Mikha 3 dari Perspektif Sistem Hukum Adat Batak Toba Situmorang, David Christanto; Sihombing, Salomo; Surbakti, Pelita Hati
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 6, No 2 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v6i2.467

Abstract

This paper highlights the issue of injustice in Micah 3 which is reflected in the word misphat. This issue is highlighted from the perspective of Dalihan Na Tolu. Efforts to find Dalihan Na Tolu's perspective on the issue of injustice in Micah 3 contained in the word misphat. This research was conducted using a qualitative method (literature study), while the approach taken was an intertextual study popularized by Soares-Prabhu. This paper aims to enrich the existing interpretation of Micah 3 and provide a new perspective on the issue of injustice in Micah 3. The existing interpretation states that the social criticism in Micah 3 is caused by the judges who commit injustice (misphat), in other words, the injustice in Micah 3 occurs because of the judges. This intertextual study is conducted by comparing two legal systems (misphat and Dalihan Na Tolu) with three stages: context, form and content. The results show that there are three things highlighted by Dalihan Na Tolu as the cause of the injustice problem, namely: equality, legal supervision, and cooperation.AbstrakTulisan ini menyoroti isu ketidakadilan dalam Mikha 3 yang tercermin dalam kata misphat. Isu ini disoroti dari perspektif Dalihan Na Tolu. Upaya menemukan perspektif Dalihan Na Tolu terhadap isu ketidakadilan dalam Mikha 3 yang terdapat dalam kata misphat. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi intertekstual yang dipopulerkan oleh Soares-Prabhu. Tulisan ini ditujukan untuk memperkaya tafsiran Mikha 3 yang telah ada dan memberikan perspektif baru terhadap isu ketidakadilan dalam Mikha 3. Penafsiran yang ada menyatakan bahwa kritik sosial dalam Mikha 3 disebabkan oleh para hakim yang melakukan ketidakadilan (misphat), dengan kata lain, ketidakadilan dalam Mikha 3 terjadi karena para hakim. Kajian intertekstual ini dilakukan dengan membandingkan dua sistem hukum (misphat dan Dalihan Na Tolu) dengan tiga tahapan yaitu: konteks, bentuk dan isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga hal yang disoroti oleh Dalihan Na Tolu sebagai penyebab masalah ketidakadilan, yaitu: kesetaraan, pengawasan hukum, dan kerja sama.
Job's Body and the Dramatised Comedy of Moralising Sihombing, Salomo
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol. 6 No. 2 (2022): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v6i2.454

Abstract

Tinjauan Pastoral terhadap Aspek Komunikasi dalam Penatalayanan Gereja Sihombing, Salomo
JURNAL DIAKONIA Vol 2 No 1 (2022): Mei
Publisher : Sekolah Tinggi Diakones HKBP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.311 KB) | DOI: 10.55199/jd.v2i1.46

Abstract

The communication pattern in church stewarship should be a constructive communication based on the awareness that differences and similarities are realities that God’s love can glue together. Church stewards should be aware that they are people who carry out the task of stewardship from God, the Church Owner.
Logos is God: A Biblical Study of John 1:1-5 Purba, Nora; Sihombing, Salomo
Jurnal Teologi Trinity Vol. 1 No. 2 (2024): Regular Issue
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Trinity Parapat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62494/jtt.v1i2.16

Abstract

The Gospel of John is one of the four Gospels. It is called the Gospel because it contains news about the journey and ministry of the Lord Jesus as the living Savior. However, the Gospel of John has very different characteristics from the other Synoptic Gospels (Matthew, Mark, Luke). The influence of the Old Testament (OT) is very strong, so we suspect that the identity of Jesus is truly an inseparable part of Jewish history, so that if the Jews reject Christ, they also reject Him who is part of themselves (John 1:11). This paper attempts to elaborate on the identity of λόγος (logos) which is often the subject of theological debate. The intended effort is made through a biblical study of John 1:1-5. Therefore, the research method used in this paper focuses on the analysis of the text of John 1:1-5 in order to trace the identity of the Logos. The findings of this study show that the logos (Jesus Christ) is also God. The Son of God who revealed the Father to humans. Revelation through Jesus Christ aims to make God (the second person) known to humans.
LORD as the Foundation of Christian Marriage According to Deuteronomy 7:1-11: Addressing the Pros and Cons of Interfaith Marriage in the Indonesian Context Manalu, Frino; Sihombing, Salomo
Jurnal Teologi Trinity Vol. 2 No. 1 (2024): Regular Issue
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Trinity Parapat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62494/jtt.v2i1.23

Abstract

Nowadays, the problem that occurs in the context of marriage is the occurrence of interfaith marriage. Interfaith marriage in question is a marriage between a man and a woman of different religions and each maintains the religion they adhere to. Therefore, the question of how the Christian faith actually responds to the pros and cons of interfaith marriage is important to review again. Furthermore, who or what is the basis for the continuation of marriage according to the biblical context will be traced through Deuteronomy 7:1-11. The biblical search was carried out hermeneutically-exegegetically using various related literature. This question then became the main problem to be studied in this paper. The findings from the biblical search of Deuteronomy 7:1-11 show that LORD is the basis and key to the continuation of an ideal marriage in order to respond to the pros and cons of interfaith marriage. 
Co-Authors Manalu, Frino Purba, Nora Sidabutar, Benny Anton Siringoringo, Radiman Situmorang, David Christanto Surbakti, Pelita Hati Warseto Freddy Sihombing