Toxocariasis, konjungtivitis, dan skabies adalah masalah kesehatan umum pada kucing yang disebabkan oleh infeksi cacing nematoda, virus atau bakteri, serta tungau. Artikel ini melaporkan kasus seekor kucing domestik betina berusia dua bulan bernama Jeni, yang dibawa ke dokter hewan dengan keluhan diare, keluarnya cairan dari mata, gatal, lesi kulit, dan kerontokan bulu. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya telur Toxocara cati melalui analisis feses dengan metode native dan flotasi, bakteri dari pemeriksaan sitologi apusan konjungtiva yang kemudian diidentifikasi sebagai Staphylococcus sp. melalui kultur bakteri, serta Sarcoptes scabiei dari kerokan kulit superfisial. Hitung darah lengkap menunjukkan leukositosis, limfositosis, monositosis, granulositosis, trombositopenia, dan anemia hipokromik. Pasien didiagnosis dengan toxocariasis, konjungtivitis, skabies, dan trombositopenia, dengan prognosis yang buruk. Pengobatan meliputi pemberian pyrantel pamoate, kaolin-pektin, tetes mata kloramfenikol dan deksametason, ivermectin, diphenhydramine HCl, dan sirup multivitamin. Meskipun telah diberikan perawatan selama empat hari, kucing tidak dapat bertahan dan akhirnya meninggal, setelah itu dilakukan autopsi. Perubahan patologis makroskopis meliputi perdarahan di usus dan paru-paru, sementara pemeriksaan histopatologi menunjukkan kongesti dan nekrosis pada bronkiolus, serta perdarahan dan edema di paru-paru. Nekrosis juga ditemukan pada vili usus dan kripta Lieberkühn, yang mendukung diagnosis toxocariasis dengan dugaan migrasi larva Toxocara cati ke paru-paru.