Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Interpretasi Makna Gramatis dan Psikologis Hikayat Wasiat Nabi dengan Analisis Hermeneutika Schleiermacher Sanjaya, Adjie Aditya
Jurnal Adabiya Vol 26, No 2 (2024): JURNAL ADABIYA
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/adabiya.v26i2.20361

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengungkap makna-makna dibalik isi manuskrip Hikayat Wasiat Nabi melalui interpretasi gramatikal dan psikologikal dengan menggunakan teori hermeneutika Schleiermacher. Metode kajian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan filologi dan hermeneutika Schleiermacher. Pendekatan filologi digunakan untuk mengidentifikasi kata pada kalimat yang ada pada manuskrip Hikayat Wasiat Nabi. Sementara hermeneutika Schleiermacher difokuskan sebagai pisau analisis untuk menafsirkan keterkaitan antara makna kata (gramatic) dengan makna ungkapan ekspresi dari penulis (psychologic). Hasil kajian menemukan bahwa kata-kata yang terdapat dalam suatu kalimat yang menjadi pesan dan wasiat di dalam manuskrip masing-masing mempunyai falsafah tersendiri. Keterkaitan pesan-pesan yang ada di dalam manuskrip ini nantinya merepresentasikan bagaimana anjuran dan larangan yang harus dilakukan dalam berkehidupan selama di dunia dan di akhirat agar tidak mengalami penyesalan di hari akhir. Kesimpulannya, manuskrip yang sudah dibuat pada tahun 1849 ini nyatanya sudah memberikan sinyal kehidupan untuk menghadirkan atau mengikutsertakan Allah dalam segala hal yang akan dilakukan dan mendasarkan segala pegangan hidupnya hanya pada Al-Qur’an dan Hadis yang sudah diturunkan.------------------------------------------------------------------------------------------------This study aims to reveal the meanings behind the contents of the Hikayat Wasiat Nabi manuscripts through grammatical and psychological interpretation using Schleiermacher's hermeneutical theory. This study method is qualitative with a Schleiermacher philological and hermeneutical approach. A philological approach is used to identify words in sentences in the Hikayat, Wasiat Nabi manuscripts. Meanwhile, Schleiermacher's hermeneutics is focused as an analytical tool for interpreting the relationship between the meaning of words (grammatical) and the meaning of the writer's expressions (psychological). The results of the study found that the words contained in a sentence which became a message and testament in the manuscript each had their own philosophy. The interrelationship of the messages in this manuscript will represent the recommendations and prohibitions that must be carried out in life in this world and in the afterlife so as not to experience regrets in the last day. In conclusion, this manuscript, which was created in 1849, has in fact given a signal of life to present or include Allah in everything that is done and to base all his life guidance only on the Al-Qur'an and Hadith that have been revealed. 
Repertoire Fikih Ibadah dalam Manuskrip Hikayat Wasiat Nabi: Kajian Respons Estetika Wolfgang Iser Sanjaya, Adjie Aditya; Sudibyo
Middle Eastern Culture & Religion Issues Vol 2 No 2 (2023): Edisi 2 - 2023
Publisher : Middle Eastern Studies Program, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mecri.v2i2.10215

Abstract

Hikayat Wasiat Nabi (HWN) adalah manuskrip koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan nomor inventaris CS 123. Manuskrip ini ditulis dalam aksara Jawi dengan menggunakan bahasa Melayu. Dalam studi filologi, hasil dari proses penyuntingan teks difokuskan untuk menghasilkan edisi teks kritis sehingga dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca saat ini. Hasil suntingan tersebut kemudian dianalisis dengan teori respons estetika repertoire Wolfgang Iser. HWN merupakan sebuah karya sastra Melayu yang terhubung dengan banyaknya hal-hal familier yang bisa ditemukan pada kitab-kitab Islam seperti Al-Qur’an dan kumpulan hadis. Maka terciptalah rumusan masalah tentang repertoire apa yang terdapat dalam manuskrip ini dan bagaimana bentuk pemaknaan terhadap pengungkapan makna sosial budaya dan nilai historis yang ada. Dari keterhubungan ini, Islam membawa pengaruh terhadap masyarakat yang disentuhnya terkhusus Masyarakat Melayu dan Betawi yang berupa: 1) Isi manuskrip HWN berupa perwujudan anjuran dan larangan yang ditulis oleh penulis, yang merupakan serapan dari kitab-kitab Islam sebagai karya terdahulu; 2) norma sosial dan budaya Melayu Islam (perkembangan Islam di Melayu, Bahasa dan Aksara Melayu, serta budaya perilaku masyarakat Timur Tengah yang kemudian diserap dan mengalami akulturasi sosial budaya); 3) norma historis (Ajaran Islam yang berkembang di Betawi dan hubungan antara Melayu-Betawi pada masa Islam serta kondisi Masyarakat Betawi selama masuknya pengaruh Islam).
Depiction of Social Class in ‘Pride and Prejudice and Zombies’ Novel Sanjaya, Adjie Aditya
Crises on Languages and Literature Vol. 2 No. 2 (2025): Quadrimestre 2
Publisher : Research Community for Critical Society and Environment

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69948/cill.31

Abstract

Literary texts frequently function as cultural artifacts that reflect and critique the socio-economic structures of their time. One such structure is the hierarchical division of society into distinct social classes, often determined by access to wealth, power, and privilege. This study explores the representation of class dynamics in Pride and Prejudice and Zombies by Jane Austen and Seth Grahame-Smith, with particular attention to the symbolic positioning of zombies with human characters. Utilizing a descriptive qualitative methodology and grounded in Karl Marx’s theory of class struggle within a sociological literary framework, the research examines how the novel constructs and reinforces social stratification. The study offers a distinctive contribution by interpreting the human-zombie dichotomy as a metaphor for entrenched class divisions, thereby extending Marxist analysis into the domain of genre fiction. The findings suggest that zombies are not merely monstrous figures but serve as symbolic representations of the oppressed lower class, subjected to marginalization and dehumanization by the elite. This narrative dynamic reflects broader concerns surrounding class-based prejudice and systemic inequality. Through its hybridization of horror and classic literature, the novel becomes a site for critical engagement with socio-economic hierarchies, illustrating how genre fiction can serve as a vehicle for ideological critique.