Sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa pada hakikatnya semua manusiamemiliki derajat yang sama dihadapan-Nya, termasuk kelompok Orang Dalam GangguanJiwa (ODGJ). Penderita gangguan jiwa merupakan salah satu contoh kelompok manusia yangdirugikan, yang sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dalam setiap aspekkehidupannya. Beberapa dari mereka mendapatkan bentuk diskriminasi seperti dikucilkan dimasyarakat. PMI Kota Surakarta sebagai organisasi yang mengedepankan pada nilaikemanusiaan, membuat sebuah program kemanusiaan untuk menampung dan merawatorang-orang dengan gangguan jiwa yang terlantar, yang ditempatkan di Griya PMI PeduliSurakarta. Griya PMI Peduli memiliki beberapa program perawatan diantaranya kegiatansosial yang dibuat oleh perawat maupun relawan. Diperlukan komunikasi interpersonal antaraPerawat dengan Pasien ODGJ yang efektif untuk dapat merubah dan mempengaruhi perilakudan sikap Pasien ODGJ menjadi positif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanbagaimana komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh perawat dengan pasien gangguanjiwa di Griya PMI Peduli Surakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalah deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan fakta-fakta yang ada di lapangan denganteknik wawancara mendalam dan observasi. Obyek penelitian ini adalah Perawat yangbertugas di Griya PMI Peduli Surakarta. Analisis data yang digunakan adalah teori ActionAssembly dari John Greene. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonalantara perawat dengan Pasien ODGJ, berjalan secara efektif dengan tercapainya tujuanperawat dalam proses penyembuhan dan pemulihan pasien ODGJ dengan berubahnya sikappasien yang lebih positif dan mau mendengarkan intruksi dari perawat.Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, ODGJ, Perawat, Efektivitas