ABSTRAK Pendapatan dan biaya meruapakan komponen penting sebagai instrumen pembentuk laba laba yang harus diakui secara akurat dan andal. Keakuratan dari pengakuan pendapatan tidak terlepas dari regulasi dan aturan yang mengatur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus pada PT yang menerapkan PSAK 72. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana entitas dapat mengidentifikasi, mengukur, dan mengakui pendapatan dalam proyek-proyek yang melibatkan kontrak dengan pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi PSAK 72 pada PT X khusus nya pada proyek yang diteliti perlu dilakukan penyesuaian dalam mengakui dan mengukru pendapatan dari kontrak kerjsama proyek. Selain itu, PT X dalam mengakui pendapatan sebaiknya menggunakan metode pengakuan pendapatan yang paling sesuai dengan kontrak yang dikerjakan, agar pendapatan dan biaya yang diakui dapat diukur dengan akurat. ABSTRAct Revenues and expenses are important components as profit-forming instruments that must be recognized accurately and reliably. The accuracy of revenue recognition is inseparable from the regulations and rules that govern it. This study uses a qualitative approach with case studies at PTs that apply PSAK 72. The aim is to understand how entities can identify, measure, and recognize revenue in projects that involve contracts with customers. The results showed that the implementation of PSAK 72 at PT X, especially in the project under study, needs to be adjusted in recognizing and booking revenue from project cooperation contracts. In addition, PT X in recognizing revenue should use the revenue recognition method that is most appropriate for the contract being worked on, so that the revenue and costs recognized can be measured accurately.