Pratiwi, Rian Adetiya
Program Studi Arsitektur Lanskap, Institut Teknologi Sumatera

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LANDSCAPE PLANNING OF CUNGKENG VILLAGE, TELUK BETUNG TIMUR DISTRICT, BANDAR LAMPUNG CITY, TO OVERCOME FLOOD PROBLEMS Chaerunisa, Kirana; Pratiwi, Rian Adetiya; Muljana, Martin
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v7i1.22272

Abstract

Kampung Cungkeng atau yang dikenal sebagai Kampung Bugis merupakan pemukiman lokal dengan budaya bugis yang berlokasi di hilir Sungai Way Belau dan Teluk Lampung. Kawasan yang mencerminkan identitas masyarakat bugis ini menghadapi tantangan banjir baik itu banjir dari Sungai Way Belau maupun banjir pasang dari Teluk Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi peluang dan tantangan di dalam lingkungan serta mengembangkan rencana induk yang komprehensif agar dapat mempromosikan kehidupan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods atau campuran antara kualitatif dan kuantitatif. Adapun metode kualitatif digunakan saat tahap inventarisasi sedangkan metode kuantitatif digunakan saat pengolahan data dengan cara analisis skoring untuk mengetahui kesesuaian lahan permukiman terhadap daerah tangkapan air pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Belau. Selanjutnya tahapan perencanaan yang dipakai dalam penelitian ini mengacu pada tahapan perencanaan yang meliputi tahap persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis dan konsep, serta tahap terakhir yaitu perencanaan. Pendekatan infrastruktur hijau diterapkan sebagai strategi utama untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan memperkuat keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan wilayahnya. Adapun infrastruktur hijau yang dapat mengatasi banjir yaitu dengan memberikan catchmnent area seperti bioswale, rain garden, dan constructed wetland. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan infrastruktur hijau dapat meningkatkan daya dukung lingkungan, mengoptimalkan pemanfaatan ruang, serta menciptakan kawasan yang nyaman dan berkelanjutan. Rencana yang diterapkan meliputi rencana ruang, rencana sirkulasi, rencana aktivitas dan fasilitas, serta rencana tata letak vegetasi. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi panduan bagi otoritas perencanaan kota dan masyarakat bugis dalam membangun permukiman yang ramah lingkungan dan memperkuat warisan budaya.
LANDSCAPE PLANNING OF THE CULTURAL INTERPRETATION TRAIL OF THE MUARAJAMBI TEMPLE NATIONAL AREA WITH A SUSTAINABLE CULTURAL TOURISM APPROACH Maharani, Fetty Jihan; Pratiwi, Rian Adetiya; Muljana, Martin
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v7i2.24045

Abstract

The National Cultural Heritage Area of Muarajambi Temple is one of the leading tourism destinations in Jambi Province. However, the lack of attention and contribution from the government in managing the historical and cultural tourism sector has caused the potential of this area in terms of destination, industry, and marketing in Muarajambi Regency are not optimal. These conditions mean that The National Cultural Heritage Area of Muarajambi Temple need to be developed through landscape planning with a sustainable cultural tourism concept approach. This research aims to identify the potential and constraints in the Muarajambi Temple National Heritage Area, and offer solutions for spatial planning through cultural landscape planning. To execute this plan, researchers used the design method by LaGro through the inventory stages to the use of a sustainable cultural tourism concept approach The development of this research planning was taken from the book of the Muarajambi National Cultural Heritage Area Management Master Plan compiled by the Directorate of Cultural Development and Utilization, Directorate General of Culture, & Ministry of Education, Culture, Research, & Technology as a source of regulatory reference. This book describes regulations related to the history, management, and form of planning for the KCBN area, which then in this study examines the factors that cause problems and the potential of the site, then formulates solutions in a landscape plan in a sustainable cultural tourism concept approach that has not been previously stated. The final results of the study are packaged in the form of a masterplan visualization, siteplan, and 3D visualization to realize the Muarajambi Temple National Cultural Heritage Area as a sustainable cultural tourism destination.