BBLR mengalami kesulitan dalam beradaptasi dan melakukan pertahanan di lingkungan luar rahim setelah lahir, hal ini disebabkan karena belum matangnya sistem organ tubuh bayi seperti paru-paru, ginjal, jantung, imun tubuh serta sistem pencernaan. Sulitnya bayi berat lahir rendah beradaptasi dengan lingkungan dan ketidak stabilan fungsi fisiologis yaitu suhu, denyut jantung dan saturasi oksigen yang berdampak kepada bayi seperti hipotermi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya perbedaan efektifitas posisi prone dan posisi supine pasa bayi prematur terpasang Nest terhadap saturasi oksigen di RSUD Cengkareng 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain eksperimen post-test only control group design. Dilakukan pada dua kelompok terdiri dari total 36 responden dengan jumlah 18 responden kelompok intervensi (prone) dan 18 responden kelompok control (supine). Tehnik pengambilan menggunakan lembar observasi saturasi oksigen. Uji statistik yang digunakan adalah independent T-test. Gambaran saturasi oksigen pada kelompok supine dengan rata-rata 90,0%. Sedangkan gambaran saturasi pada kelompok prone adalah 95,0%. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol terhadap saturasi oksigen pada bayi prematur di RSUD Cengkareng. Hasil analisa statistik didapatkan nilai p-value < 0,05 (0,000). Artinya terdapat perbedaan yang signifikan perubahan saturasi oksigen pada kelompok prone dan kelompok supine. Sehingga dapat diterapkan di rumah sakit sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan saturasi oksigen pada pasien prematur.