Penelitian ini meneliti peran Pendidikan Agama Islam (IRE) dalam menumbuhkan kreativitas siswa, dengan fokus pada bagaimana kurikulum dan metode pengajaran agama memengaruhi potensi kreatif. Karena IRE secara tradisional menekankan pengetahuan agama dan pengembangan moral, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana aspek-aspek ini juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan kreatif. Dengan menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini mengintegrasikan survei kuantitatif dan wawancara kualitatif dengan siswa dan pendidik, serta observasi kelas. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa IRE berdampak positif pada kreativitas melalui berbagai mekanisme, termasuk integrasi proyek seni keagamaan yang kreatif, refleksi moral dan etika dalam tugas, dan pembelajaran berbasis proyek. Praktik-praktik ini memberi siswa kesempatan untuk menerapkan ajaran agama dengan cara yang inovatif, meningkatkan keterampilan memecahkan masalah dan imajinatif mereka. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi keterbatasan, seperti kendala menghafal tradisional dan perlunya pendekatan pedagogis yang lebih fleksibel dan kreatif. Implikasinya bagi para pendidik, pembuat kebijakan, dan pengembang kurikulum sangatlah signifikan. Para pendidik didorong untuk mengadopsi metode pengajaran yang kreatif dan memasukkan refleksi moral ke dalam pelajaran mereka. Para pembuat kebijakan harus mendukung reformasi kurikulum dan pengembangan profesional yang mempromosikan praktik kreatif dalam IRE. Para pengembang kurikulum disarankan untuk merancang program yang memadukan konten keagamaan dengan kegiatan yang inovatif dan interdisipliner.