Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Uji Perbedaan Nilai Tukar Petani di Indonesia Tridayanti Cahya Meiland; Suliadi
Bandung Conference Series: Statistics Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Statistics
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcss.v4i2.14050

Abstract

Abstract. The Farmer Exchange Rate (FER) is an indicator used to measure the welfare of farmers in Indonesia by comparing the purchasing power of agricultural produce against consumption goods and production costs. A higher FER indicates relatively better welfare for farmers. According to data from the Central Statistics Agency, Indonesia's FER increased by 2.57% in 2022 compared to 2021, rising from 104.64 to 107.33. Fluctuations in FER across various provinces reflect variability in farmer welfare, necessitating an examination of whether there is a significant difference between FER for 2021 and 2022. The purpose of this research is to test wether there is defference FER in Indonesia between FER 2021 and 2022. Data used in this research are FER provincies in Indonesai 2021 an 2022. The Wilcoxon Signed-Rank Test was used for this analysis because the FER data is paired and may not follow a normal distribution. The test was conducted with a normal distribution approach since n = 34. The results revealed a z-value of -4.0091. Since |-4.0091| > |z(0,975)| = |1.96| , the null hypothesis (H0) is rejected. Thus, it can be concluded that there is a significant difference in the Farmer Exchange Rate in Indonesia between 2021 and 2022. Abstrak. Nilai Tukar Petani (NTP) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan petani di Indonesia dengan membandingkan daya beli hasil pertanian terhadap barang dan jasa konsumsi serta biaya produksi. Semakin tinggi NTP maka petani relatif lebih sejahtera. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, NTP Indonesia pada tahun 2022 meningkat sebesar 2,57% dibandingkan tahun 2021, naik dari 104,64 menjadi 107,33. Terdapat fluktuasi NTP di berbagai provinsi, yang menunjukkan adanya variabilitas kesejahteraan petani, sehingga diperlukan pengujian untuk menentukan perbedaan signifikan antara NTP tahun 2021 dan 2022. Metode yang digunakan adalah Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon karena data NTP bersifat berpasangan dan tidak dipastikan mengikuti distribusi normal. Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon mempertimbangkan arah dan besarnya perbedaan dalam pasangan data, sehingga memberikan analisis yang lebih mendalam dibandingkan metode nonparametrik lainnya. Uji ini dilakukan menggunakan pendekatan distribusi normal karena n = 34 . Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai diperoleh nilai sebesar -4,0091. Karena nilai |-4,0091| > |z(0,975)| = |1,96| maka H0 ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai tukar petani di Indonesia tahun 2021 dan tahun 2022.