Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Cell Surface and Adherence Properties of Indonesian Indigenous Lactic Acid Bacteria as Probiotic Candidate Leksono, Benediktus Yudo; Purwijantiningsih, Ekawati; Wibisono, Gracia Irene Benaya
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 9, No 1 (2024): February 2024
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v9i1.8124

Abstract

Adherence to intestinal mucosa is one of the crucial probiotic traits. This ability varied among strains. This study aims to evaluate the cell surface properties and adherence potential of Indonesian Indigenous LAB. The adherence potential was evaluated using auto- aggregation, coaggregation against Salmonella, cell hydrophobicity, and adherence to stainless-steel surface. All strains classified as having medium high aggregation (>90%) after 24 h of incubation and can coaggregate with Salmonella (58-92%). Among all strains, Levilactobacillus brevis AB3 showed the highest hydrophobicity (36%) and adhesion to stainless steel (6.37 log CFU/mL). Current findings suggest that Indonesian Indigenous LAB, especially L. brevis AB3, possessed an adherence property and has a potential to be developed into probiotic bacteria.
Hilirisasi Kacang Koro Pedang melalui Pengembangan Egg Roll Tempe Koro Pedang di Desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul Purwijantiningsih, Ekawati; Leksono, Benediktus Yudo; Tunggadewa, DM. Ratna; Susanto, Theodorus Aryo Bimo; Arianti, Kornelia; Widayat, Andreas Wisnu Trisno; Widyaningsih, Maria Magdalena Kurni
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 6 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i6.9985

Abstract

Desa Pulutan, Kota Wonosari Gunungkidul merupakan kampung dengan potensi penghasil kacang koro pedang. Saat ini, desa tersebut telah mengolah koro pedang menjadi tempe dan berbagai produk turunannya, salah satunya adalah egg roll. Meski sudah diolah dengan baik, namun kapasitas produksi masih terbatas. Selain itu, label kemasan yang dimiliki masih belum lengkap, serta masih dapat dilakukan pengembangan produk varian lain. Maka dari itu, tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi dan diversitas produk mitra. Penerapan teknologi tepat guna dalam proses produksi bahan baku dan produk akhir diharapkan mampu meningkatkan jumlah aset mitra. Kegiatan dilakukan melalui tiga tahapan utama yaitu peningkatan kualitas proses fermentasi tempe koro pedang sebagai bahan baku egg roll tempe koro pedang, diversifikasi varian serta peningkatan kapasitas dan manajemen industri dari produksi egg roll tempe koro pedang melalui penerapan teknologi tepat guna. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan setelah pelatihan pengolahan pangan yang higienis, peningkatan variasi terhadap produk egg roll. Selain itu, terdapat peningkatan kapasitas produksi dengan penerapan teknologi tepat guna. Melalui kegiatan ini, dapat disumpulkan bahwa kegiatan mampu meningkatkan kapasitas produksi dan diversitas produk egg roll tempe koro pedang.
Hilirisasi Kacang Koro Pedang melalui Pengembangan Egg Roll Tempe Koro Pedang di Desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul Purwijantiningsih, Ekawati; Leksono, Benediktus Yudo; Tunggadewa, DM. Ratna; Susanto, Theodorus Aryo Bimo; Arianti, Kornelia; Widayat, Andreas Wisnu Trisno; Widyaningsih, Maria Magdalena Kurni
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 6 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i6.9985

Abstract

Desa Pulutan, Kota Wonosari Gunungkidul merupakan kampung dengan potensi penghasil kacang koro pedang. Saat ini, desa tersebut telah mengolah koro pedang menjadi tempe dan berbagai produk turunannya, salah satunya adalah egg roll. Meski sudah diolah dengan baik, namun kapasitas produksi masih terbatas. Selain itu, label kemasan yang dimiliki masih belum lengkap, serta masih dapat dilakukan pengembangan produk varian lain. Maka dari itu, tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi dan diversitas produk mitra. Penerapan teknologi tepat guna dalam proses produksi bahan baku dan produk akhir diharapkan mampu meningkatkan jumlah aset mitra. Kegiatan dilakukan melalui tiga tahapan utama yaitu peningkatan kualitas proses fermentasi tempe koro pedang sebagai bahan baku egg roll tempe koro pedang, diversifikasi varian serta peningkatan kapasitas dan manajemen industri dari produksi egg roll tempe koro pedang melalui penerapan teknologi tepat guna. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan setelah pelatihan pengolahan pangan yang higienis, peningkatan variasi terhadap produk egg roll. Selain itu, terdapat peningkatan kapasitas produksi dengan penerapan teknologi tepat guna. Melalui kegiatan ini, dapat disumpulkan bahwa kegiatan mampu meningkatkan kapasitas produksi dan diversitas produk egg roll tempe koro pedang.
Pelatihan Pembuatan Cookies dan Mie Kering Tempe Koro Pedang dan Penyuluhan Label Pangan di Pulutan Paramita, Brigitta Laksmi; Leksono, Benediktus Yudo; Perkasa Putra, Venansius Galih
Seminar Nasional Penelitian dan Abdimas Vol 2 No 1 (2024): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/senapas.v2i1.9263

Abstract

Kampung Mengger has been known as the area with a high number of jack bean production. Jack bean tempeh has been developed to enhance the functional benefits. However, the innovation and quality enhancement of jack bean tempeh-based products are still needed by means of products training and knowledge sharing about food labels. Jack bean tempeh-based products which are going to be delivered are dried noodles and cookies. This activity aims to deliver the knowledge and skill to society regarding jack bean tempeh-based products, dried noodles and cookies as well as food labels. This activity was carried out for series such as products training (dried noodles and cookies), knowledge sharing about food labels, food nutrition composition analysis, and food label design which has been attended by 15 participants. Participants directly committed the process of dried noodles and cookies making and food label design was used in product’s packaging. By means of this activity, participants obtained the knowledge and skill for jack bean tempeh-based products (dried noodles and cookies) as well as food labels for enterprise and product quality improvement.
Cell Surface and Adherence Properties of Indonesian Indigenous Lactic Acid Bacteria as Probiotic Candidate Leksono, Benediktus Yudo; Purwijantiningsih, Ekawati; Wibisono, Gracia Irene Benaya
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 9, No 1 (2024): February 2024
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v9i1.8124

Abstract

Adherence to intestinal mucosa is one of the crucial probiotic traits. This ability varied among strains. This study aims to evaluate the cell surface properties and adherence potential of Indonesian Indigenous LAB. The adherence potential was evaluated using auto- aggregation, coaggregation against Salmonella, cell hydrophobicity, and adherence to stainless-steel surface. All strains classified as having medium high aggregation (>90%) after 24 h of incubation and can coaggregate with Salmonella (58-92%). Among all strains, Levilactobacillus brevis AB3 showed the highest hydrophobicity (36%) and adhesion to stainless steel (6.37 log CFU/mL). Current findings suggest that Indonesian Indigenous LAB, especially L. brevis AB3, possessed an adherence property and has a potential to be developed into probiotic bacteria.