Akhirah, Siti Rabiatul
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Representasi Perempuan yang Tercermin dalam Novel Laut Bercerita Karya Leila Salikha Chudori Akhirah, Siti Rabiatul; Setiadi, David; Firdaus, Asep
Jurnal Ilmiah FONEMA : Jurnal Edukasi Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/fn.v6i2.6518

Abstract

Novel Laut Bercerita merupakan novel yang mengangkat isu feminis. Novel yang memiliki latar belakang sejarah reformasi Indonesia tahun 1998 ini memperlihatkan dua sudut pandang yang melibatkan dua generasi yang terpisah dalam perjalanan hidup tokohnya. Sudut pandang tersebut salah satunya menyoroti tokoh perempuan dalam menggambarkan peristiwa sejarah dan perspektif yang berbeda dalam memahami dan menghargai pengalaman perempuan dalam konteks sosial dan politik di Indonesia. Penelitian penting dilakukan untuk melihat ideologi personal perempuan yang tercermin dalam novel Laut Bercerita. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan ideologi personal perempuan yang terdapat dalam novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori dengan menggunakan pendekatan kritik sastra feminis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain penelitian deskriptif-kualitatif. Hasil dari penelitan ini terdapat representasi ideologi personal perempuan berupa kepemimpinan perempuan dan familialime yang tercermin dari tokoh perempuan pada novel Laut Bercerita. Tokoh-tokoh perempuan tersebut adalah Kinan, Asmara, Ibu dan Anjani. Tokoh-tokoh perempuan dalam cerita digambarkan melakukan negosiasi dalam menyuarakan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan dengan menunjukkan adanya kepemimpinan perempuan. Selain itu, tokoh-tokoh perempuan dalam cerita dijadikan sebuah model atau prototipe perempuan yang secara normatif berterima dengan kebudayaan yang mapan. Hal ini dapat disebut sebagai ideologi familialisme yang menggambarkan individu perempuan sebagai perempuan/ibu, perempuan/istri, dan perempuan/anak.