Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penyuluhan Anemia pada Remaja Putri di MTs Al Islamiya: Upaya Peningkatan Kesehatan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kotabumi Udik Febriyanti, Hellen; Pratiwi, Chintya Valentin Putri; Gustiara, Lidia Harsa; Fitriyani, Dwi; Yuniarti, Beti; Martina, Martina; Hartini, Sri; Handayani, Lisha; Liana, Meida; Rachmawati, Iis; Sunarti, Titi
Al Khidma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Al Khidma Vol. 4 No. 2 Juli 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/ak.v4i2.3975

Abstract

Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik, mengakibatkan organ tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen. Kondisi ini sering kali membuat penderitanya tampak pucat dan mudah lelah. Anemia dapat bersifat sementara atau jangka panjang, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri mengenai anemia melalui program penyuluhan di MTs Al Islamiya Kotabumi Udik. Metode yang digunakan adalah penyuluhan langsung, yang melibatkan kegiatan interaktif. Dampak dari penyuluhan ini diukur menggunakan angket pretest dan posttest yang diberikan sebelum dan setelah penyuluhan. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta tentang anemia, termasuk penyebab, gejala, pencegahan, dan penanganannya. Penyuluhan ini mendukung temuan sebelumnya yang menyatakan bahwa pendidikan kesehatan efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai anemia. Program ini diharapkan dapat diterapkan lebih luas untuk mengurangi prevalensi anemia di kalangan remaja putri.
Penyuluhan Anemia pada Remaja: Remaja Sehat Bebas Anemia Pratiwi, Chintya Valentin Putri; Yuniarti, Beti; Sunarti, Titi; Andriyani, Dian Tuti; Fitriyani, Dwi; Rachmawati, Iis; Gustiara, Lidia Harsa; Handayani, Lisha; Martina, Martina; Hartini, Sri; Liana, Meida; Almufaridin, Anissa Syafitri
Dedikasi: Jurnal Pengabdian Lentera Vol. 1 No. 04 (2024): Mei 2024
Publisher : Lentera Ilmu Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59422/djpl.v1i04.350

Abstract

Anemia pada remaja dan pernikahan dini merupakan masalah kesehatan yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, termasuk di MAS Walisongo. Untuk mengatasi ini, program praktik komunitas kebidanan dirancang sebagai bentuk pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja mengenai anemia serta mencegah pernikahan dini. Program ini bertujuan memberikan penyuluhan kepada remaja untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang anemia dan manfaat kurma sebagai sumber zat besi, serta pendidikan seks pra-nikah. Metode yang digunakan adalah penyuluhan langsung, yang melibatkan kegiatan interaktif, pemeriksaan kesehatan, dan diskusi. Dampak dari penyuluhan ini diukur menggunakan angket pretest dan posttest yang diberikan sebelum dan setelah penyuluhan. Hasil menunjukkan bahwa 33% siswa mengalami anemia ringan. Melalui penyuluhan, terbukti bahwa pengetahuan remaja tentang anemia dan pencegahan pernikahan dini meningkat secara signifikan. Skor pretest dan posttest menunjukkan peningkatan yang signifikan, yang mengindikasikan efektivitas pendekatan penyuluhan yang digunakan. Kesimpulannya, penyuluhan remaja tentang anemia efektif dalam meningkatkan pengetahuan mereka secara signifikan.
The impact of self-care deficits and infection control among patients with tracheostomies in intensive care unit: A scoping review Novianty, Aluh Eka; Rondhianto, Rondhianto; Rachmawati, Iis
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol. 8 No. 2 (2025): Volume 8 Number 2
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v8i2.849

Abstract

Background: Patients in intensive care units (ICUs) with tracheostomies are particularly susceptible to nosocomial infections, notably ventilator-associated pneumonia (VAP) and lower respiratory tract infections. A key contributing factor is the presence of self-care deficits, as these patients are generally unable to maintain airway hygiene or perform tracheostomy wound care independently. These deficits are compounded by healthcare worker workload, constrained ICU resources, and the absence of standardized care protocols. A comprehensive synthesis of existing evidence is therefore necessary to clarify the relationship between self-care deficits and infection risk. Purpose: To explore and analyze the association between self-care deficits and infection incidence in ICU patients with tracheostomy, with a focus on identifying key risk factors, implementation challenges, and effective infection prevention strategies. Method: A systematic literature search was conducted using databases including ProQuest, JSTOR, BMC, and Google Scholar, covering studies published between January 2015 and December 2024. Of 1,157 articles initially identified, 35 were selected for full-text review based on predefined inclusion and exclusion criteria. Quality appraisal was conducted using the Joanna Briggs Institute (JBI) framework, yielding 11 articles for final inclusion. Results: Self-care deficits substantially contribute to nosocomial infection risk in ICU patients with tracheostomies. Identified risk factors include ineffective secretion management, poor oral hygiene, and improper suctioning techniques. Inadequate education for both patients and caregivers following ICU discharge further exacerbates this risk. Additional barriers include limited medical equipment availability, insufficient training in tracheostomy wound care, and healthcare provider burden. Furthermore, there is a lack of research addressing the long-term consequences of self-care deficits and the effectiveness of patient-centered educational interventions. Conclusion: Self-care deficits significantly elevate the risk of infection among ICU patients with tracheostomies, primarily due to impaired hygiene and secretion management. Contributing factors include insufficient resources, absence of standardized protocols, and limited educational support for patients and caregivers. Although nursing interventions have demonstrated potential in mitigating these risks, their implementation remains inconsistent. Further research is warranted to assess the long-term effectiveness of targeted, patient-centered self-care education strategies.